Kamis 09 Feb 2017 14:56 WIB

Uniknya Pulau Padat Santa Cruz Del Islote di Kolombia

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Santa Cruz Del Islote
Foto: CN Traveler
Santa Cruz Del Islote

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Pulau karang kecil Santa Cruz del Islote di San Bernardo, Kolombia, punya kepadatan yang mencengangkan. Luasnya hanya 9.712 meter persegi, namun dihuni oleh 1.200 orang atau empat kali populasi Pulau Manhattan.

Namun, Santa Cruz del Islote sama sekali berbeda dari Manhattan, tak ada air mengalir dan sistem limbah terpusat. Listrik hanya menyala lima jam sehari berkat generator dan pasokan air bersih dibawa tentara Kolombia setiap tiga pekan, jadi mengapa orang-orang mau tinggal di sana?

Menurut legenda, 150 tahun lalu ada sekelompok nelayan dari Pulau Baru sejarak 50 kilometer jauhnya, yang beristirahat sejenak di sana. Mereka menginap semalam dan terkejut karena pulau tersebut sangat nyaman dan tanpa nyamuk, sehingga para pria itu memutuskan membawa keluarganya menetap.

Saat ini, Santa Cruz del Islote memiliki 90 bangunan rumah, satu sekolah, dua toko, satu restoran, dan satu diskotek yang semuanya dikemas dalam area seluas satu setengah lapangan sepak bola. Ada lahan kosong sebesar lapangan tenis namun kerap terendam air saat ombak pasang.

Pulau dengan populasi terpadat di bumi ini juga punya sejumlah struktur yang dibangun di atas air berkat sarana artifisial. Mayoritas penduduk bekerja sebagai nelayan atau staf di hotel dan resor pulau terdekat, sedangkan sebagian lain menjual kerang, cendera mata, dan makanan lokal untuk turis.

Meski dengan kondisi demikian, warga lokal menggambarkan kehidupan mereka di pulau sangat aman dan tentram. Tak ada kejahatan dan kekerasan, tak perlu mengunci pintu, anak-anak pun mendapat edukasi baik dari para guru.

Salah satu penduduk, Juvenal Julio, menyebut Santa Cruz del Islote sebagai surga. Pria 66 tahun yang berprofesi sebagai instruktur selam itu adalah cicit beberapa generasi dari salah satu pria penemu pulau.

"Saya akan menghabiskan sisa usia saya di sini. Bagi saya, ini adalah kehidupan yang penuh kejayaan," ujarnya.

Sama seperti ribuan warga lain, Julio akan dibawa keluar pulau apabila tutup usia. Sebab, tak ada cukup ruang untuk lahan pemakaman di sana, dilansir dari Amusing Planet.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement