Selasa 31 Jan 2017 16:40 WIB

Infrastruktur Wisata Gunung Bromo Ditingkatkan

Rep: Christiyaningsih/ Red: Hazliansyah
Mobil melintas di lautan pasir di kawasan Gunung Bromo, Probolinggo Jawa Timur, Selasa (12/7). (Antara/Ari Bowo Sucipto)
Mobil melintas di lautan pasir di kawasan Gunung Bromo, Probolinggo Jawa Timur, Selasa (12/7). (Antara/Ari Bowo Sucipto)

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) berjanji akan menambah fasilitas di lokasi wisata Gunung Bromo.

Kepala BB-TNBTS John Kenedie mengungkapkan, pihaknya akan membangun sejumlah fasilitas umum. Di antaranya toilet di Bukit Kingkong dan Bukit Teletubbies.

Menurut John, selama ini wisatawan masih kesulitan mencari toilet yang letaknya saling berjauhan di Gunung Bromo. Sistem booking online dan jaringan CCTV terkoneksi juga akan mulai diujicoba. Penambahan tempat sampah di kawasan wisata Gunung Bromo juga termasuk salah satu program perbaikan sarana dan prasarana tahun ini.

Sederet perbaikan diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang bertandang ke destinasi wisata unggulan Indonesia ini.

"Target pendapatan negara bukan pajak dari TNBTS diharapkan bisa menyentuh Rp 20 miliar tahun ini," kata John saat ditemui dalam acara Fasilitasi Forum Wisata Alam TNBTS, Selasa (31/1) di Probolinggo.

Selain itu, pada pertengahan tahun, BB-TNBTS mulai mengembangkan desa wisata berbasis edelweiss. Dengan demikian wisatawan tak hanya menikmati keindahan Gunung Bromo dan sekitarnya. Akan tetapi sekaligus bisa memperoleh edukasi budidaya edelweiss dan memetiknya secara legal.

Kasi Pemanfaatan dan Pelayanan BB-TNBTS Nova Elina menjelaskan, sepanjang 2016 jumlah pengunjung TNBTS mencapai 480 ribu orang. Sebanyak 30 ribu di antaranya adalah wisatawan mancanegara.

"Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya sebanyak 470 ribu wisatawan," jelas Nova.

Sepanjang Januari ini, BBTNBTS telah membukukan pendapatan sekitar Rp 1 miliar. Menurut Isa Anshori dari Komunitas Jeep Malang, selama semester kedua 2016, komunitasnya mencatatkan 4.500 trip dari pintu masuk wilayah Malang.

"Total penumpang sekitar 20 ribu orang atau setara Rp 540 juta," ungkap Isa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement