REPUBLIKA.CO.ID, Setiap orang pastinya memiliki tujuan finansial masing-masing, ada yang mempunyai tujuan finansial untuk pensiun di umur 60 tahun, atau ada yang tujuannya untuk memiliki rumah di luar negeri. Bermacam-macam tujuan finansial tersebut hanya dapat tercapai apabila Anda mengelola keuangan dengan benar.
Setiap orang tentunya memiliki cara kelola finansial yang berbeda dan disesuaikan dengan kebutuhan serta pendapatan masing-masing, termasuk seorang freelancer, pekerja lepas waktu yang bekerja hanya apabila mereka mendapatkan tawaran pekerjaan.
Karena freelancer bekerja tanpa waktu yang tetap, penghasilan yang mereka dapatkan pun tidak rutin. Nominal penghasilan mereka pun berbeda dan tergantung pada jenis pekerjaan dan tingkat kesulitan pekerjaan tersebut. Karena ketidakteraturan tersebut, freelancer harus memiliki cara yang berbeda untuk mengelola keuangan.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan sebagai freelancer untuk mengatur keuangan dengan baik.
Catatlah pendapatan
Sebagai freelancer, pendapatan yang didapatkan pasti nominal dan waktunya beragam. Hal ini seringkali membuat freelancer lupa berapa banyak yang telah diperoleh. Selain itu, karena nominalnya yang mungkin besar dan kecil, freelancer akan lebih mudah menghasilkannya jika tidak selalu mencatat pendapatan mereka.
Jika Anda adalah freelancer berbasis online, agar dapat dengan cerdas mengelola keuangan, sebaiknya tabunglah uang hasil dari pekerjaan di dalam tabungan online platform tempat Anda mendapatkan jasa freelance secara online.
Hal ini dapat membantu Anda untuk menabung uang dan menahan diri untuk tidak menghabiskannya. Selain itu, Anda pun mempunyai rincian yang jelas mengenai kapan dan berapa nominal yang didapatkan.
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan mencatat penghasilan adalah Anda dapat menyusun daftar anggaran untuk masing-masing kebutuhan. Anda pun dapat melakukan penyiasatan membelanjakan uang sesuai dengan pendapatan yang diperoleh.
Mempunyai dana darurat
Jika Anda seorang pegawai perusahaan, tentunya akan memiliki penghasilan tetap setiap bulannya. Hal ini berbeda dengan freelancer yang jika tidak mempunyai tawaran pekerjaan, mereka tidak akan mendapatkan penghasilan. Untuk itu, seorang freelancer harus memiliki suatu pos dana yang dapat dipakai jika ada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan adanya dana ini, Anda tidak perlu panik jika sedang kehabisan uang.
Biasanya dapat menyisihkan minimal 20 persen atau 30 persen dari pendapatan untuk dijadikan dana darurat. Dana darurat akan dibutuhkan untuk hal-hal kecil seperti perbaikan kendaraan jika mengalami kecelakaan, hingga biaya besar seperti biaya pengobatan dan perawatan rumah sakit.
Selain sebagai dana untuk hal-hal musibah, dana darurat ini juga dapat digunakan sebagai dana tanggungan. Dana tanggungan ini dipakai jika Anda tidak mendapatkan penghasilan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan atau tidak mendapatkan tawaran pekerjaan.
Memprioritaskan kebutuhan pokok
Kebutuhan pokok yang harus diprioritaskan dapat berupa kebutuhan untuk makan, cicilan, membayar sewa rumah atau kos, biaya utilitas yang mencakup bensin, air, listrik dan lainnya. Kebutuhan pokok ini sangat penting untuk dipenuhi sehingga Anda dapat menjalani aktivitas seperti biasa. Untuk itu, sebaiknya sisihkan sebagian penghasilan untuk memenuhi kebutuhan ini.
Sebanyak 50 persen dari total pendapatan merupakan persentase yang sesuai, jadi misalkan pada pekerjaan pertama, mendapatkan Rp 500 ribu, maka harus menyisihkan Rp 250 ribu. Lalu pada pekerjaan kedua, mendapatkan Rp 300 ribu, maka harus menyisihkan Rp 150 ribu dan begitu seterusnya. Dengan cara ini, sedikit demi sedikit, kebutuhan pokok akan terpenuhi. Jangan pernah mencampur kebutuhan pokok dengan keinginan karena jika mengeluarkan uang dengan basis keinginan, Anda akan tergiur oleh pola hidup boros.
Terapkan kebiasaan hidup hemat
Baik menjadi pegawai tetap pada perusahaan maupun seorang freelancer, Anda hanya akan mendapatkan kondisi keuangan yang stabil apabila bisa berhemat. Anda harus membiasakan diri untuk menggunakan uang dengan efektif dan efisien dan tidak tergiur oleh belanja yang bersifat keinginan. Dengan tips di atas, serta disiplin mengikutinya dan menerapkan kebiasaan hidup hemat, tujuan finansial akan lebih mudah tercapai.
Artikel ini merupakan kerja sama antara Republika.co.id dengan Cermati.com, portal pembanding produk keuangan Indonesia