Jumat 27 Jan 2017 11:52 WIB

Misi Mandalika, Wisata Berkelas Dunia Hingga Sirkuit MotoGP

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Winda Destiana Putri
Perahu sandar di tepi Pantai Tanjung Aan, kawasan Kuata Mandalika, Lombok.  (Republika/Wihdan Hidayat)
Perahu sandar di tepi Pantai Tanjung Aan, kawasan Kuata Mandalika, Lombok. (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- Kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), digadang-gadang akan menjadi 'Bali Baru' seperti yang dicanangkan pemerintahan Jokowi-JK. Kawasan yang memiliki luas mencapai 1.175 hektar ini merupakan satu dari sepuluh destinasi pariwisata prioritas pemerintah.  

Dengan pantai pasir putih yang membentang sepanjang 16 kilometer, bukit-bukit hijau yang langsung menjorok ke tepi laut, hutan mangrove, serta kekayaan budaya dan tradisinya, KEK Mandalika digadang-gadang akan menjadi sebuah destinasi pariwisata kelas dunia yang menawarkan berbagai keunikan dan keunggulan.

PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) adalah BUMN yang ditunjuk pemerintah melakukan percepatan pembangunan KEK Pariwisata Mandalika berdasarkan PP Nomor 50 tahun 2008 dan PP Nomor 33 tahun 2009.

Baca juga: Wujudkan Destinasi Wisata Kelas Dunia, KEK Kuta Mandalika Resmi Diluncurkan

Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer menjelaskan, sejumlah perkembangan pembangunan KEK Mandalika dihadapan Menteri BUMN Rini Soemarno, Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin, Bupati Lombok Tengah Suhaili, dan ratusan dirut BUMN yang hadir dalam rangkaian HUT BUMN bertema "Bersama ke Mandalika, Bergerak untuk Indonesia" di Pantai Kuta, Mandalika, Lombok Tengah, NTB, Jumat (27/1).

Pertama mengenai penyelesaian masalah lahan Mandalika yang ia katakan sudah mendekati tahap akhir. Dari 28 titik lahan yang sempat diklaim oleh masyarakat, kata Abdulbar, tersisa 4 titik saja yang tengah menunggu pemberian SK Kepala BPN RI tentang Hak Pengeloaan atau HPL. Sedangkan, 24 titik lainnya sudah memperoleh status HPL.

Kemudian, pembangunan fasilitas pengolahan air laut dengan teknologi sea water reverse osmosis atau SWRO dengan skema kerjasama investasi antara ITDC, PT Wijaya Karya (Tbk) Persero atau WIKA, dan Bauer, sudah selesai. "SWRO Plant ini telah beroperasi dan airnya "Mandalika Eco Water" kami sajikan hari ini," ujarnya dalam sambutan di Pantai Kuta, Lombok Tengah, NTB, Jumat (27/1).

Untuk perkembangan pembangunan hotel, Abdulbar menyampaikan, ada lima hotel yang memasuki tahap pembangunan pada kuartal pertama dan kedua tahun ini, atau menindaklanjuti Land Utilization and Development Agreement atau LUDA yang sudah ditandatangani bersama dengan para investor pada tahun lalu. "Pembangunan hotel-hotel ini akan menyediakan kurang lebih 1.200 kamar pada 2019," lanjutnya.

Ia menambahkan, untuk dua hotel yang menjadi investasi ITDC di Mandalika yaitu Hotel Pullman dan Club Med, juga sudah menandatangani komitmen kerja sama investasi bersama dua BUMN yaitu PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. "Konstruksi hotel Pullman bahkan sudah dimulai dengan pembangunan unit Garden Villa, dengan PT WIKA Gedung, anak usaha WIKA, sebagai kontraktor.  Sedangkan konstruksi Club Med akan dimulai pada kuartal kedua tahun ini dengan PP sebagai kontraktor utama," paparnya.

Abdulbar melanjutkan, pekerjaan infrastruktur sekitar Rp 175 miliar juga sudah contracted dan pelaksanaan pekerjaannya telah dimulai, yaitu untuk pembangunan Masjid Mandalika, penataan Pantai Kuta Mandalika, serta konstruksi sejumlah ruas jalan dan dan taman di dalam kawasan. Dia memaparkan, pengembangan KEK Mandalika sebagai salah satu destinasi pariwisata utama di Indonesia juga telah menarik dukungan World Bank yang akan mengucurkan pendanaan sebesar 200 juta dolar AS bagi tiga destinasi, di mana salah satunya ialah Mandalika guna membangun infrastruktur yang akan meningkatkan aksesibilitas menuju kawasan. 

Selain hotel dan infrastuktur, ITDC juga sedang menyiapkan pembangunan sirkuit berkelas internasional yang bekerja sama dengan Roadgrip Motorsports UK Ltd dan Mrk1 Consulting, dua perusahaan perancang, pengembang, dan operator sirkuit balap motor. "Kami sedang merencanakan pembangunan Street-Race Circuit atau Sirkuit Jalan Raya Internasional Mandalika," sambung dia. Dia menyebutkan, sirkuit ini akan menjadi sirkuit jalan raya pertama di dunia yang dibangun dari tahap konsep dan dicanangkan menjadi tuan rumah kejuaraan dunia balap motor ‘Grand Prix Mandalika’ pada 2019.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement