Selasa 24 Jan 2017 11:46 WIB

Usai ATF, Menpar Arief Yakin 1,5 Juta Wisman Datang ke Indonesia

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Winda Destiana Putri
Menteri Pariwisata, Arief Yahya saat memberikan materi pada jumpa pers akhir tahun di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu (21/12).
Foto: Dok: Puskompublik Kemenpar
Menteri Pariwisata, Arief Yahya saat memberikan materi pada jumpa pers akhir tahun di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu (21/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya optimis akan ada tambahan 1,5 juta wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia. Tambahan jumlah wisman ini setelah Indonesia mengikuti pagelaran ASEAN Tourism Forum (ATF) 2017, 16-20 Januari.

"Diharapkan ada tambahan 1,5 juta. Untuk ASEAN sekitar 42 persen, 36 persen dari Asia. Ini sudah 78 persen," kata Menpar Arief ditemui usai bertemu Presiden di Istana Negara, Selasa (24/1).

Menpar menambahkan, negara-negara di ASEAN akan memperkuat ASEAN Single Destination sehubungan dengan ulang tahun ke-50. Dari pertemuan ini masing-masing Kementerian Pariwisata sepakat untuk mempromosikan keindahan negara bersama-sama.

Indonesia akan diuntungkan dengan cara ini karena saat ini jumlah wisman yang berkunjung masih kalah dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand. Negeri Jiran Malaysia telah mempu‎ mendatangkan wisman mencapai 25 juta, Singapura 15 juta, dan Thailand 30 juta. Sedangkan Indonesia baru mampu mendatangkan 10-12 juta wisman.

Wisman dari Cina masih menjadi target Kemenpar untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia. Sebab, negara ini memiliki sekitar 120 juta jiwa yang berpotensi menjadi wisatawan. Di sisi lain, perekonomian yang baik dengan pertumbuhan yang mapan membuat masyarakat Cina akan banyak menghabiskan dana mereka untuk berkunjung ke negara lain. "Cina sekarang seperti Jepang sekitar tahun 70-80 an, perekonomiannya baik. Tapi Cina skalanya jauh lebih besar," papar Menpar Arief.

Untuk 2017, Menpar Arief menargetkan ada pertumbuhan wisman mencapai 15 juta orang. Angka ini disebut relevan dengan pertumbuhan perekonomian yang mulai menanjak. 10 destinasi wisata yang akan dibuat layaknya Bali juga diharap bisa menarik wisman lebih banyak dan lama berada di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement