Selasa 17 Jan 2017 15:19 WIB

Purwakarta Miliki Museum Diorama Nusantara Berbasis Digital

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Andi Nur Aminah
Suasana Museum Diorama Nusantara, di Kabupaten Purwakarta.
Foto: Ita Nina Winarsih/Republika
Suasana Museum Diorama Nusantara, di Kabupaten Purwakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemkab Purwakarta, dalam waktu dekat menambah fasilitas umum yang bisa dinikmati oleh masyarakat. Fasilitas tersebut, yakni Museum Diorama Nusantara atau Museum Bale Panyawangan Nusantara. Rencananya, wilayah ini akan memiliki empat museum yang nantinya menjadi ikon Purwakarta.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan, sebelumnya Purwakarta sudah memiliki Museum Diorama Tatar Sunda. Isinya, mengenai sejarah kerajaan yang ada di tanah priangan ini. Sekarang, di Museum Diorama Nusantara akan berisi sejarah Nusantara dari mulai zaman prasejarah maupun pascasejarah yang dihadirkan dalam bentuk digital. "Kita ingin menyuguhkan sejarah dengan nuansa berbeda," ujar Dedi, kepada Republika.co.id, Senin (16/1).  

Makanya, museum ini nantinya bercerita mengenai sejarah di Nusantara. Mulai dari zaman prasejarah, kerajaan, penjajahan, kemerdekaan, sampai sejarah masa kini. Supaya lebih menarik, sejarah ini dikemas dengan teknologi digital. Sehingga, pengunjung tidak bosan atau jenuh saat membaca teks sejarahnya.  

Menurut Dedi, saat ini masyarakat di Purwakarta sudah jenuh membaca buku mengenai sejarah. Supaya, sejarah tidak hilang diingatan masyarakat, makanya pemkab berupaya menghadirkan fasilitas umum yang bertujuan untuk mengedukasi, yakni museum.

Museum ini, dibangun dengan aristektur yang menarik dan didukung banyak aplikasi kekinian. Dengan begitu, pengunjung dijamin betah dan mau membaca mengani sejarah Nusantara ini. "Masuk ke museum ini gratis," ujar Dedi.

Selain Museum Diorama Tatar Sunda dan Museum Diorama Nusantara, pihaknya juga sedang menyelesaikan pembangunan dua museum lainnya. Yaitu, Museum Diorama dunia dan Museum Wayang. Semua fasilitas ini, Dedi mengatakan, bertujuan untuk menghibur dan mengedukasi masyarakat. Dengan tersedianya fasilitas ini, diharapkan masyarakat Purwakarta bisa kembali belajar sejarah serta bisa rekreasi dengan harga yang sangat murah.

Sementara itu, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Purwakarta, Nina Meinawati, mengatakan, Museum Diorama Nusantara ini bersebelahan dengan Museum Diorama Tatar Sunda. Tepatnya, diseberang kantor PLN Purwakarta. "Masuk ke diorama ini gratis. Pengunjung akan dipandu oleh tour guide," ujar Nina.

Menurut Nina, sejarah ini disajikan dalam format yang menarik. Yaitu, pengunjung akan menikmati sejarah dari fase ke fase di setiap selasar bangunan ini. Selasar tersebut, uniknya menampilkan sesuai dengan alur peristiwa di setiap periodesasi sejarah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement