REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhammad Faozal meninjau sarana dan prasarana Taman Wisata Alam Suranadi, Narmada, Lombok Barat, NTB. Taman wisata ini berada di bawah Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Kementerian Kehutanan.
Dalam tinjauannya, ia katakan, masih banyak fasilitas umum yang harus dibenahi dalam menyambut wisatawan di sini. "Toilet misalnya, saya lihat masih jauh dari standar, tidak ada pintu, airnya kocar kacir, kalau ibu-ibu masuk bagaimana," ujarnya di Suranadi, Lombok Barat, NTB, Jumat (13/1).
Selain itu, fasilitas lain seperti musala, tempat sampah, papan informasi, hingga jalur untuk jogging juga masih jauh dari memuaskan. Hal ini, lanjutnya, kurang sejalan dengan branding wisata halal yang menyediakan musala dan juga kebersihan lokasi wisata. Ia mengaku akan segera melakukan pembicaraan dengan BKSDA untuk mencari solusi atas belum maksimalnya taman wisata alam Suranadi ini.
"Saya minta kamis BKSDA beri masterplan, setelah itu kita intervensi secara bertahap misalnya toilet, kebutuhan dasar dari destinasi papan info, jogging trek, dan musala," paparnya.
Taman seluas 52 hektare ini memiliki potensi sebagai objek yang luar biasa menarik mengingat letaknya yang hanya berjarak sekitar 18 km dari Kota Mataram, atau memerlukan waktu sekitar setengah jam seperti beringin, garu, terep, suren, kemiri, dan purut, ini juga ditinggali beberapa jenis satwa, seperti kera dan musang. Selain taman wisata alam, juga ada Pura Suranadi dan juga aneka lesehan kuliner yang bisa dimanfaatkan wisatawan usai menikmati rindangnya hutan lindung di Suranadi.