REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Belum genap sebulan penataan kawasan pedestrian tahap pertama di sisi timur Malioboro diresmikan oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, beberapa street furniture di kawasan tersebut sudah rusak. Diantaranya sebanyak 14 bollard tabung (pembatas), empat buah bar, dan satu buah dot.
Dari hasil pemantauan Republika.co.id dari depan pintu gerbang Kantor Gubernur DIY Kepatihan Yogyakarta, sampai depan Hotel Inna Garuda terlihat bollard tabung banyak yang lecet dan bahkan mengelupas serta berlubang kebanyakan di depan Kantor Dinas Pariwisata DIY sampai depan Gedung DPRD DIY. Empat bar untuk jalur difabel ada yang lepas yakni di depan gang masuk Sosrokusuman dan depan pos polisi serta satu dot juga untuk jalur difabel di selatan Malioboro Mall.
Menurut Manajer Proyek Penataan Kawasan Pedestrian Tahap Pertama Sisi Timur Malioboro Eri Purnomo, sejak 19 Desember 2016 sampai enam bulan ke depan pihaknya masih memonitor kawasan tersebut karena pemeliharaannya masih menjadi tanggung jawabnya. Namun setelah itu untuk pemeliharaan sudah menjadi tanggung jawab pemkot Yogyakarta.
Dikatakan Eri yang mengalami kerusakan itu karena model baru dan masih masa percobaan seperti bar dan dot yang lepas. Karena itu pihaknya akan mengganti.
Namun ada juga rusaknya karena kelalaian dari pedagang kaki lima, yakni memaksakan gerobaknya masuk lewat bollard tabung sehingga mengakibatkan bollard tabung tersebut lecet dan bahkan ada yang sampai berlubang.
‘’Sampai sekarang yang sudah saya data ada sekitar 14 bollard tabung yang rusak. Padahal setiap bollard tabung harganya Rp 700 ribu,’’ujarnya. Bollard tabung ini fungsinya sebagai pembatas. Biasanya yang rusak sekitar 20-30 centimeter di atas lantai karena terkena as gerobak angkringan yang dipaksakan masuk melalui bollard tabung.
Baca juga: Gorontalo Hidupkan Kuda Bendi Wisata