REPUBLIKA.CO.ID, Temuan baru berupa pakaian antipengawasan bisa melindungi pemakainya dari sorotan kamera keamanan. Busana canggih yang dibuat dalam proyek teknologi bernama Hyperface itu membuat pola digital tertentu untuk mengelabui perangkat lunak pengenalan wajah pada kamera pengintai.
Sistem pengenalan wajah pada komputer akan kebingungan menentukan identitas pengguna pakaian itu karena harus membaca banyak pola wajah palsu sekaligus. Hyperface juga mengubah pola pada bagian mata, hidung, dan mulut pengguna menjadi seperti pola kain dan tekstil. "Busana ini juga memanfaatkan barang-barang yang ada di sekitar pemakainya untuk membuat pola-pola yang memodifikasi visi komputer," ungkap Adam Harvey, penggagas Hyperface.
Ia menjelaskan temuannya beberapa waktu lalu pada konferensi peretasan bertajuk Chaos Communications Congress di Hamburg, Jerman. Uniknya, ini bukan kali pertama seniman dan teknolog kelahiran Berlin tersebut membuat perangkat antipengawasan.
Proyeknya sebelum ini bertajuk "CV Dazzle", yang menciptakan kamuflase gaya berbeda pada pemakai saat disorot oleh perangkat lunak pengenalan wajah. Secara otomatis, pengguna akan tampak memakai riasan heboh bernuansa neon dan tata rambut berbeda yang menutupi sebagian wajah.
Saat memaparkan temuannya, Harvey menayangkan video pendek pada 1910 yang memperlihatkan orang lalu-lalang mengenakan topi yang ditarik sebagian menutupi wajah. Ide busana futuristik yang ia buat, ujar Harvey, ialah membuat transformasi mode baru yang menjamin privasi personal tiap orang.
Meski demikian, Harvey belum membahas potensi temuannya disalahgunakan pihak tertentu untuk menembus pengamanan dari teknologi pengenalan wajah. Ia bersama mitra perancangnya, Hyphen-Labs, berjanji akan segera mengungkap lebih banyak mengenai proyek tersebut dalam beberapa pekan.