REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA --- Pemkot Surabaya meresmikan sentra PKL Convention Hall di Jalan Arif Rahman Hakim, Surabaya, Rabu (4/1). Sentral PKL ini beroperasi selama 24 jam.
Sentra PKL ini diresmikan oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, dan dihadiri Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Eko Haryanto, Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Herlina Harsono Njoto dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkot Surabaya.
Sentra Wisata Kuliner Convention Hall ini tidak hanya menjajakan beragam makanan dan minuman, melainkan juga ada stan khusus memasarkan handycraft hasil kerajinan warga. Di lokasi tersebut terdapat 46 buah gerobak, 46 unit meja dan kursi serta delapan tempat sampah. Selain itu juga disediakan kamar mandi dan toilet yang bersih. Selain PKL Convention Hall Jalan Arif Rahman Hakim, Pemkot juga meresmikan Sentra PKL di Kapas Krampung pada hari yang sama.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, sebelum menempati Sentra PKL Convention Hall tersebut, dulu ada banyak PKL yang berjualan di Jalan Klampis Jaya dan Jalan Gebang Putih Kecamatan Sukolilo. Beberapa PKL tersebut memanfaatkan lahan saluran air. Akibatnya, saat musim hujan, kawasan tersebut sering banjir karena fungsi saluran yang tidak maksimal.
Setelah menempati sentra PKL tersebut, pedagang kini bisa berjualan lebih tenang tanpa khawatir dirazia oleh Satpol PP. Bahkan, pedagang bisa berjualan selama 24 jam. “Para pedagang bisa berjualan 24 jam dan tidak perlu takut diusir Satpol PP. Karena banyak warga Surabaya yang life time-nya itu sampai 24 jam. Itulah kenapa Taman Bungkul bisa ramai selama 24 jam,” jelas Walikota Risma.
Keuntungan lainnya, pedagang akan mendapatkan pelatihan untuk mengolah rasa makanan dan pelatihan desain produk. Dinas Kesehatan juga akan rutin mengontrol kesehatan makanan. Sehingga warga yang datang ke sentra PKL tersebut, tidak perlu khawatir makanannya mengandung zat pewarna makanan atau pewarna tekstil. Pedagang juga tidak dibebani kewajiban membayar pajak selama beberapa tahun. “Pedagang hanya perlu membayar biaya sewa retribusi. Dan itu murah sekali,” imbuh Risma.
Di sisi lain, Risma mengimbau agar para PKL meningkatkan kualitas rasa makanan jualan dan memperbaiki manajemen usahanya. Harapannya, sentra PKL yang telah dibangun Pemkot, bisa menjadi tujuan kuliner bagi masyarakat karena kualitasnya.