REPUBLIKA.CO.ID, Pergantian tahun masehi sudah terjadi, biasanya di tahun baru ada banyak Resolusi Keuangan yang ditebar. Setelah satu tahun bekerja, dan sempat menikmati indahnya liburan maka pembuatan rencana keuangan tahun depan menjadi ritual yang menggembirakan.
Resolusi adalah sebuah pernyataan tertulis akan sebuah permintaan agar terjadi di tahun depan. Biasanya pembuatan resolusi keuangan ini hasil evaluasi dari keuangan tahun lalu.
Apa saja mimpi keuangan yang sudah dicapai atau impian yang belum terwujud yang harus direvisi akibat faktor eksternal, seperti kondisi perekonomian kita hari ini misalnya. Dengan resolusi inilah biasanya menjadi energi raksasa dalam mengarungi kehidupan keuangan kita tahun depan.
Siklus ini akan berlangsung tiap tahun, sepertinya layaknya proses manajemen keuangan yang meliputi :
1. Cek kondisi keuangan
2. Tujuan keuangan
3. Cara mencapai tujuan keuangan
4. Eksekusi tujuan keuangan
5. Monitoring dan evaluasi keuangan
Lima Alur Proses inilah, seharusnya menjadi pegangan kita tiap bulan, bukan hanya saat pergantian tahun.
Jika kita cermati, ada 4 kaki meja agar kuat menopang beban dari meja tersebut. Empat kaki meja ini seperti pilar-pilar keuangan yang akan memperkokoh keuangan diri dan keluarga kita.
Ibarat kaki meja ini, maka resolusi keuangan kita adalah :
Menjemput rezeki keuangan dengan bertumpu pada kompetensi unggul yang kita miliki
Sudah menjadi sebuah kelaziman hari ini kita dinilai apa yang kita punya, walau pada dasarnya bukan itu esensinya. Harusnya, apa yang kita bisa berikan pada orang lain dan bentuk mentalitas seperti apa yang kita miliki.
Jika kekayaan dan kesejahteraan bukanlah sebuah kondisi tetapi sebuah perilaku, maka pilihan perilaku untuk menjadi miskin, menengah dan kaya atau sejahtera adalah sebuah sikap mental.
Sikap mental inilah yang akan membuat Anda sukses atau tidaknya dalam hal keuangan.
Maka, milikilah kompetensi unggul yang terus Anda upgrade untuk tahun-tahun berikutnya.
Jika Anda membuat sebuah resolusi keuangan, maka target keterampilan apa saja yang bisa meningkatkan kapasitas dan kapabilitas keuangan Anda. Karena saya meyakini, pertumbuhan keuangan Anda tahun depan akan berbanding lurus dengan pertumbuhan daya belajar Anda yang dipraktikkan.
Ketika Anda sudah meningkatkan kompetensi unggul Anda, maka uang akan otomatis mengalir ke kantong Anda. Bukan terjebak pada akibatnya, tetapi buatlah sebab yang mengakibatkan pundi-pundi kesejahteraan akan menghampiri Anda.
Apa saja kompetensi unggul tersebut?
Semuanya kembali ke bidang usaha atau pekerjaan Anda masing-masing hari ini, tetapi dari segi keuangan, Anda harus memahami Formula Bisnis, Melek Keuangan (financial literacy) dan Pengelolaan Keuangan (money management).
Mengolah rezeki keuangan dengan bisnis retail
Salah satu kelemahan kompetensi unggul berbasis diri atau fisik Anda adalah ketika Anda sakit atau mengalami gangguan kesehatan. Misalnya seorang trainer yang biasa menjadi macan panggung, tiba-tiba suaranya mendadak hilang atau mengalami sakit, sehingga tidak bisa naik panggung lagi, maka solusinya adalah dengan mengolah bisnis retail.
Jadi ketika kompetensi unggul Anda bermasalah, maka mengolah rezeki keuangan lewat bisnis retail patut Anda coba. Alangkah baiknya, jika bisnis retail Anda masih berhubungan dengan kompetensi unggul Anda.
Misalnya jika Anda seorang dosen di bidang pendidikan, kenapa tidak dicoba membuat alat peraga pendidikan buat anak didik Anda dan masyarakat yang membutuhkan alat bantu belajar.
Sehingga, dengan keterbatasan kompetensi unggul yang Anda miliki, uang akan tetap mengalir ke rekening Anda. Jika satu atau beberapa telur diletakkan dalam sebuah keranjang akan mengakibatkan, pecah karena jatuh, kenapa tidak Anda buat beberapa keranjang sehingga ketika jatuh, masih ada cadangan yang lainnya.
Mendistribusikan properti intelektual lewat karya intelektual seperti buku
Sebelum Anda bisa menjual sebuah produk atau jasa, biasanya siapa diri Anda akan menjadi hal krusial sebelum terjadinya transaksi bisnis.
Untuk itulah portofolio diri dengan segudang pengalaman Anda akan menjadi referensi.
Ibaratnya, ketika Anda sakit gigi ada dua pilihan solusi, ke tukang gigi atau dokter spesialis gigi? Tentu yang terakhir bukan!
Tetapi, ini belum titik masih koma, apakah dokter spesialis gigi tersebut sudah pengalaman apa tidak? Sudah berapa banyak pasiennya? Apakah pasiennya puas atau tidak dan seterusnya.
Dan media paling cepat untuk mengetahui portofolio seseorang adalah lewat jejaring pencari di internet. Tinggal Anda ketikkan nama dan kepakarannya, maka itulah jejak rekam perjalanannya.
Sehingga karya intelektual dalam bentuk tulisan, artikel, ceramah dan buku tentunya menjadi sangat relevan dalam mengukur profesi Anda hari ini. Dengan media buku, Anda tidak saja menjadi di kenal masyarakat, tetapi pokok-pokok pikiran yang Anda tuangkan akan abadi, bisa dilihat oleh anak cucu Anda dan masyarakat nantinya.
Membangun rezeki keuangan lewat ekonomi berjama'ah (syirkah)
Jika dahulu sosok super hero selalu identik dengan kesendiriannya, maka sosok super hero masa kini adalah super tim, kerja kerja sama. Dalam bahasa populer, lebih baik memiliki 1 persen saham dari sumber daya Rp 1 triliun, ketimbang 100 persen saham tetapi hanya Rp 10.000 nilainya.
Jika kita lihat para konglomerat hari ini, mereka tidak membangun sendiri kerajaan bisnisnya, tetapi semuanya berjama’ah. Mungkin saham mereka hanya 10 persen, tetapi aset mereka bernilai triliunan, sehingga kehidupan sejahtera menghampiri mereka.
4 potensi inilah yang harusnya kita perkuat dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi hari ini, sehingga tahun baru, resolusi baru dan keuangan baru. Siap mengarungi tahun baru dengan 4 kaki meja perubahan?
Kolom ini diasuh oleh WealthFlow 19 Technology Inc.,Motivation, Financial & Business Advisory (Lembaga Motivasi dan Perencana Keuangan Independen berbasis Sosial-Spiritual Komunitas). Pertanyaan kirim ke email : [email protected] SMS 0815 1999 4916.