REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Kematian tak terduga Carrie Fisher kemarin tidak hanya membuat penggemar Star Wars patah hati. Studio film Walt Disney Co juga jadi dilema atas nasib karakter ikoniknya, Princess Leia.
Fisher meninggal diusia 60 tahun pada Selasa (27/12) kemarin. Ia menikmati babak baru ketenaran ketika Princess Leia, Harrison Ford Han Solo dan Mark Hamill Luke Skywalker berkumpul kembali di layar lebar pada 2015 lalu lewat Star Wars: The Force Awakens, yang terjual lebih dari 2 miliar dolar AS secara global.
Fisher telah merampungkan syuting untuk Star Wars: Episode VIII yang akan dirilis tahun 2017. Fisher juga diharapkan memainkan peran kunci dalam film kesembilan Star Wars yang akan dirilis pada 2019. Seorang juru bicara Disney kemarin menolak untuk mengomentari apakah Leia akan muncul dalam film-film yang segera dirilis tersebut.
Sutradara Star Wars, Colin Trevorrow mengatakan dalam sebuah wawancara Januari 2016 bahwa ia gembira menemukan tempat-tempat baru dengan mengambil karakter Princess Leia dan menampilkan saudara kembar Luke Skywalker dilayar.
"Mereka adalah ikon, tapi mereka juga orang-orang yang telah menderita kerugian yang luar biasa dan tantangan selama semua film-film ini," kata Trevorrow kepada Entertainment Tonight seperti dilansir dari laman The Malay Mail Online, Rabu (28/12).
Penggemar Star Wars sudah berspekulasi tentang bagaimana pertempuran antara baik dan jahat di Galactic Empire bisa berlanjut tanpa Fisher berperan sebagai Leia. Leia muncul sebentar di akhir film yang sekarang ada di bioskop, Rogue One: A Star Wars Story, sebagai rekreasi digital dari putri muda.
Di bawah undang-undang 1985 California, pembuat film harus mendapatkan izin dari selebriti untuk menggunakan gambarnya hingga 70 tahun setelah kematian.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
