REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Ribuan pengunjung dari berbagai daerah di Jawa Timur, memadati lokasi wisata Kampung Coklat di Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar. Para pengunjung menghabiskan libur panjang akhir tahun 2016.
"Libur panjang ini jumlah pengunjung naik sangat siginifikan, hingga 700 kali lipat. Rata-rata per hari pengunjung biasanya 1.000, ini sampai 7.000 orang," kata Pengelola Wisata Kampung Coklat Kabupaten Blitar Akhsin Al Fata di Blitar, Jatim, Selasa (27/12).
Ia mengatakan, momentum libur panjang Natal dan pergantian tahun ini menjadi momentum tersendiri bagi wisata "Kampung Coklat" ini. Sebab tempat ini menjadi salah satu tujuan wisata.
Selain menjadi tujuan wisata, pihaknya juga akan memberikan edukasi tentang tanaman kakao. Pihaknya akan memberikan pengetahuan tentang kakao yang juga penghasil cokelat ini, maupun potensi tanaman ini. Hal ini dilakukan, agar masyarakat mengerti tentang potensi tanaman ini dan berharap ke depannya mau menanam kakao.
"Kami memberikan edukasi pada masyarakat umum. Biasanya, edukasi ini khusus untuk mereka yang sudah ikut daftar edukasi, tapi khusus libur panjang ini, kami akan berikan wawasan, disela-sela pentas musik," paparnya.
Selain memberikan edukasi, pihaknya juga sudah merancang agenda menjelang perayaan Tahun Baru 2017. Kegiatan yang sudah dirancang misalnya beragam permainan di tempat tersebut maupun memberikan cokelat pada pengunjung. "Kami juga akan memberikan cokelat secara gratis untuk pengunjung. Kami juga sudah menambah beberapa wahana wisata, misalnya seluncuran air, kolam renang kecil," katanya.
Akhsin mengaku pertumbungan pengunjung setiap waktu menunjukkan perkembangan yang cukup bagus. Bahkan, karena semakin banyak, pihaknya juga berencana menambah fasilitas pusat penjualan di dalam lokasi wisata. Pusat penjualan saat ini sudah tidak mampu menampung pembeli yang ada. Bahkan, mereka harus berdesak-desakan untuk membeli oleh-oleh di tempat wisata ini.
Sementara itu, untuk menunjang lokasi wisata ini, saat ini luas lahan juga sudah ditambah. Jika sebelumnya, 4,5 hektare lahan, saat ini sudah diperluas hingga 5,5 hektare lahan. Ia berharap dengan luas lahan yang ditambah ini, bisa lebih menampung pengunjung yang hendak berwisata ke tempat ini. Mereka bisa dengan leluasa berkunjung, menikmati olahan menu yang serba berbahan cokelat, maupun wisata edukasi tanaman kakao.
Kampung Coklat tersebut berada di Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, tepatnya di bagian selatan daerah ini. Berdirinya desa wisata ini juga membawa angin segar bagi penduduk sekitar. Sebab, hampir 85 persen dari 132 pegawai merupakan penduduk asli desa Plosorejo, Blitar.
Selain itu, manajemen usaha ini juga bekerja sama dengan Gapoktan (gabungan kelompok tani). Saat ini, setidaknya ada sekitar 200 petani biji kakao dari seluruh Blitar yang diajak kerja sama untuk mengirimkan hasil biji kakao.
Untuk masuk ke tempat ini, pengunjung harus mendaftar dan membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 5.000. Pengunjung bebas masuk ke tempat mana saja yang diinginkan, termasuk melihat olahan kuliner yang berbahan cokelat.
Nana, salah seorang pengunjung di tempat itu mengaku sangat senang. Ia suka dengan beragam olahan cokelat, sehingga sengaja datang ke tempat wisat ini. "Ini liburan sekaligus ingin menikmati beragam olahan cokelat. Saya suka cokelat," kata Nana.