Jumat 16 Dec 2016 08:55 WIB

Tips Cepat Hentikan Temper Tantrum pada Balita (1)

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
Anak tantrum
Foto: AP
Anak tantrum

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu menit si buah hati tampak bahagia, berikutnya dia berganti marah bahkan meraung sejadi-jadinya. Balita Anda bisa memukul, meronta, dan bertindak di luar kendali.

Kondisi ini disebut temper tantrum dan sering terjadi saat balita menjalani tahap penyapihan, mulai dari usia 12 bulan dan berlanjut setelah empat tahun. Orang tuanya bisa frustasi dan kesulitan mengendalikan anaknya.

Berikut adalah tips menghentikan temper tantrum pada anak secara cepat, dilansir dari What to Expect, Kamis (14/12).

Pelajari kepribadian anak

Banyak balita stres dengan jadwal aktivitasnya sehari-hari, misalnya waktu makan yang ditentukan orang tua, kewajiban tidur siang, pembatasan waktu bermain, sehingga pada beberapa titik mereka merasa kurang nyaman. Anda perlu memelajari kepribadian anak Anda supaya bisa lebih kreatif melawan rasa bosan mereka.

Waspada empat hal yang ditakuti balita

Kelaparan, kelelahan, kebosanan, dan overstimulasi adalah empat hal yang paling ditakuti balita dan sering membuat temper tantrum berlebihan. Orang tua perlu menghindari overscheduling sebelum anak tidur siang. Jika Anda sekeluarga merencanakan tamasya besar, seperti berbelanja, pastikan meninggalkan rumah dengan kondisi perut bayi kenyang. Bawa serta makanan ringan dan buku atau mainan favorit mereka.

Kurangi berkata 'tidak boleh' pada anak

Orang tua kerap mengatakan, "Tidak, jangan sentuh itu!" atau "Jangan ke sana." Larangan orang tua terus menerus pada anak juga berpotensi membuat anak cepat marah.

Tetapkan batasan jelas

Berikan pilihan yang memungkinkan pada anak. Anak diminta membuat keputusan, misalnya "Apakah ingin sarapan dengan sereal atau yogurt?" Ini membantu balita memegang kendali atas dirinya dengan memberikan pilihan.

Jangan katakan 'mungkin'

Kata 'mungkin' juga perlu dihindari sebab dalam bahasa balita, 'mungkin' itu sama dengan 'iya.' Orang tua sebaiknya bisa berkata 'ya' atau 'tidak' pada balitanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement