REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA --- Kota Surabaya meraih peringkat kedua dari Indeks Pariwisata Indonesia yang digelar oleh Kementerian Pariwisata. Peringkat pertama diraih oleh Kota Denpasar, Bali. Sedangkan peringkat ketiga sampai ke-10 berturut-turut Kota Batam, Kabupaten Sleman, Kota Semarang, Kabupaten Badung, Kota Bandung, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Bantul.
Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengaku kaget dengan perolehan tersebut. Meski diakui Surabaya tidak mungkin mengalahkan kota-kota di Bali, ia tidak menyangka bisa mengalahkan Bandung dan kota-kota di DIY. "Aku kan ngerasa tidak punya apa-apa. Tapi itu ternyata hasil survei para pelancong. Katanya infrastruktur kita tertinggi dan terbaik, kebersihan, teratur, katanya itu yang membuat kami menang," ucapnya kepada wartawan di Balaikota, Selasa (6/12).
Risma, sapaan akrabnya, menyatakan akan terus meningkatkan potensi pariwisata di kota pahlawan. Menurutnya, selama ini orang ke Surabaya hanya untuk bisnis dan tempat singgah jika mempunyai urusan dengan daerah-daerah di Jawa Timur. Alhasil, para pelancong ini hanya sekitar satu hari berada di Surabaya. "Nah kami ke depan nantinya ingin wisatawan itu bisa membawa keluarganya karena ada destinasi wisata keluarga di Surabaya, mudah-mudahan segera," harapnya.
Penyusunan Indeks Pariwisata Indonesia ini mengacu pada Travel and Tourism Competitive Indeks yang disesuaikan dengan kondisi di Indonesia untuk mengukur kesiapan daerah wisata. Pengukuran berbasis data sekunder yang ditentukan empat aspek penopang industri pariwisata, yakni aspek lingkungan, tata kelola, potensi wisata, dan infrastruktur.
Survei persepsi menggunakan model wawancara tatap muka dilakukan terhadap 25 daerah dengan skor tertinggi. Tujuannya menyeimbangkan hasil pengukuran indeks daya saing dengan memasukkan penilaian masyarakat terkait pembangunan pariwisata di berbagai daerah.