REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Meski akses jalan rusak parah, kondisi tersebut tidak menyurutkan niat para pelancong untuk berkunjung ke Candi Ijo, Sambirejo, Prambanan. Pasalnya bangunan bersejarah yang terletak di atas bukit itu memiliki nilai keindahan yang sangat luar biasa.
Apalagi pada saat-saat menjelang matahari terbenam. Siluet cahaya oranye di langit tampak cantik mempesona siapapun yang melihatnya. Maka itu, tak heran jika orang-orang berebut untuk berburu spot tepat di area candi tersebut.
Kepala Desa Sambirejo, Mujimin menuturkan, jumlah pengunjung Candi Ijo selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Bahkan sekarang, setiap akhir pekan, pengunjung Candi Ijo bisa mencapai ribuan. "Akhir pekan pengunjung yang naik ke Candi Ijo dan Tebig Breksi ada sekitar 4.000 orang," ujar Mujimin, Rabu (7/12).
Mereka biasanya berkunjung secara berkelompok, minimal dua orang. Rata-rata membawa kendaraan pribadi. Meski sangat antusias dan mengaku puas, menurut Mujimin, para pengunjung sering mengeluhkan akses jalan menuju Candi Ijo.
Pasalnya saat ini saja, total panjang jalan yang rusak dari Tebing Breksi ke Candi Ijo mencapai 1,5 kilo meter. Selain berlubang, bebatuan pun menyembul di tepian dan tengah jalan. Mujimin mengakui kondisi ini sangat berbahaya. Karena bisa menyebabkan kecelakaan.
Maka itu, sebelumnya, Pemerintah Desa Sambirejo mengajukan permohonan kepada Pemkab Sleman untuk memperbaiki akses jalan tersebut. Namun hingga saat ini, permohonan itu belum juga dikabulkan. "Ya belum ada kepastian soal perbaikan jalan sampai sekarang," kata Mujimin.
Padahal menurutnya, jika akses jalan diperbaiki, tingkat kunjungan wisata ke Candi Ijo bisa semakin meningkat. Pasalnya pengunjung akan semakin nyaman dalam berwisata.
Terkait hal ini, sebelumnya Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sleman, AA ayu Laksmidewi menuturkan, perbaikan jalan berada di bawah kewenangan Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan (DPUP). Termasuk jalan milik kabupaten menuju objek sejarah Candi ijo.
Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan DPUP terkait hal tersebut. Adapun rencananya, perbaikan jalan menuju Candi Ijo akan menggunakan dana istimewa (Danais). "Ya boleh pakai Danais. Tapi ini juga masih diajukan DPUP, hasilnya kita lihat nanti," kata Ayu.