REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Benteng Belgica menjadi salah satu peninggalan sejarah zaman Belanda yang masih terawat di Kepulauan Banda Neira. Benteng ini juga masih menyimpan kemegahan dengan dinding yang kokoh dan pemandangan yang indah.
Awalnya benteng ini dibangun untuk mengoreksi kekeliruan pembangunan Benteng Nassau yang berlokasi dekat dengan bibir pantai pada masa Portugis. Benteng tersebut terlalu rendah sehingga mudah sekali terkena serangan musuh.
Untuk menghalau tersebut, dibangun kembali sebuah benteng oleh VOC atas perintah Gubernur Jenderal Pieter Both di ketinggian 30 meter permukaan laut yang diberi nama Belgica. Benteng ini dibagi dua yang saling berjejer, hanya pada 1660 keduanya digabung menjadi satu dan diberi nama Belgica II.
Ketka Admiral Cornelis Speelmar tiba di Pulau Neira Maret 1667, dia meminta untuk seorang arsitek Belanda Adrian de Leeuw membuat rancangan bangunan baru untuk pengembangan Belgica II. Struktur baru ini membentuk pentagon dengan lima menara pada bagian dalam benteng yang sampai sekarang masih bisa dinikmati oleh wisatawan.
"Yang seperti sumur ini dulunya merupakan terowongan sepanjang delapan meter yang menyambungkan Benteng Belgica dengan Benteng Nassau di bawah," kata penjaga dan perawat Benteng Belgica Hamim Wiro.
Di tengah-tengah benteng itu terdapat dua buah lubang yang seperti sumur. Dulunya digunakan sebagai jalan keluar masuk untuk menghubungkan dua benteng, hanya saja saat ini akses jalan rahasia itu telah terputus.
Selain menikmati sejarah dari bangunan tua, Benteng Belgica juga menjadi objek pengambilan foto yang bagus. Sebab benteng ini menjadi bangunan paling tinggi sehingga bisa langsung melihat lautan.
Untuk masuk dan menikmati tiap sudut bangunan tidak dipungut biaya sepeser pun. Hanya saja tersedia kotak sumbangan yang bisa diisi dengan dana seikhlasnya yang digunakan untuk perawatan sekitar benteng.