REPUBLIKA.CO.ID, Museum Polisi Kota London alias "City Of London Police Museum" mulai beroperasi di Aldermanbury, London, Inggris, sejak awal November 2016. Museum yang gratis biaya masuknya dan buka Senin sampai Sabtu itu mengajak pengunjung untuk belajar lebih banyak mengenai sejarah kepolisian Kota London.
Sejumlah petualangan unik dipaparkan lewat diorama dan benda bersejarah yang dipamerkan. Beberapa di antaranya adalah kisah Catherine Eddowes yang merupakan salah satu korban penjahat Jack the Ripper, kerusakan akibat bom Blitz, juga keberhasilan kepolisian London menjadi yang terdepan dalam pemanfaatan teknologi melawan terorisme dan kejahatan siber.
Kepolisian Kota London telah bertanggung jawab mengawasi Square Mile sejak 1839. Selama lebih dari 175 tahun, mereka menjunjung tinggi prioritas untuk menjaga kota tetap aman, termasuk dalam pemberantasan penipuan dan kejahatan ekonomi.
Museum yang dibangun merupakan kerja sama antara Kepolisian Kota London dan Perpustakaan Guildhall. The Heritage Lottery Fund (HLF), memberikan dana hibah kepada pengelola sebesar 90 ribu poundsterling untuk biaya pengembangan museum dan keterlibatan masyarakat.
Selama 2016 hingga 2017, terdapat berbagai jadwal program yang bisa diikuti pengunjung dari berbagai kalangan. Misalnya, lokakarya untuk siswa sekolah serta sesi workshop dengan tema investigasi forensik dan topik menarik lain.
"Pada 8 Desember, akan ada workshop dengan topik Crime and the City oleh Duncan Campbell, penulis laporan sejarah kriminal Inggris We’ll All Be Murdered in Our Beds!," tulis keterangan resmi di laman museum.