REPUBLIKA.CO.ID, Orang tua kerap mengandalkan empeng untuk menenangkan bayinya agar tak menangis. Namun, apakah keputusan mereka ini sudah tepat? Berikut adalah pro kontra penggunaan empeng bayi, dilansir dari Web MD, Jumat (25/11).
Mereka yang pro empeng menilai ada tiga keuntungan menggunakan alat isap ini. Bayi berisiko rendah terkena sindrom kematian mendadak atau SIDS. Empeng digunakan selama tidur siang atau malam. Dokter sendiri sebetulnya tidak tahu pasti cara kerjanya, namun jika Anda memberikan empeng bayi saat tidur menurunkan risiko SIDS lebih dari 50 persen.
Bayi memiliki kebutuhan alami untuk mengisap. Botol dot atau payudara biasanya memenuhi kebutuhan ini, namun keinginan bayi yang ingin berlama-lama mengisap ini bisa diatasi dengan empeng. Meski demikian, Anda perlu memastikan memberikan jadwal makan atau menyusui tepat waktu pada bayi.
Penggunaan empeng juga mendorong bayi menenangkan dirinya sendiri. Empeng membantu bayi belajar mengendalikan perasaan mereka. Bayi lebih tenang, orang tuanya juga tenang.
Sedangkan mereka yang kontra terhadap empeng memberikan tiga alasan bayi tidak alat itu. Pertama, menimbulkan bingung puting. Menyusui adalah proses alami, namun bayi membutuhkan waktu untuk menguasainya. Jika Anda sudah terlanjur memberikan empeng, bayi berisiko bingung puting. Ini akan mengurangi kemampuan bayi menyusu dengan baik.
Kedua, infeksi telinga tengah. Menurut sebuah penelitian, anak-anak yang menggunakan empeng dua kali lebih mungkin mengalami infeksi telinga tengah.
Ketiga, masalah gigi. Beberapa orang tua bertanya apakah empeng bisa memengaruhi gigi anak mereka. Ahli menjawab orang tua harus memastikan anaknya tidak menggunakan empeng dalam jangka panjang.
Bayi yang menggunakan empeng hingga enam bulan bisa jadi memiliki susunan gigi kurang bagus dan itu baru terlihat ketika dia menjelang usia dua tahun. Gigi depannya mungkin miring. Penggunaan empeng setelah empat tahun, ketika gigi permanen muncul, maka dalam jangka panjang bisa merusak gigi dewasa.