REPUBLIKA.CO.ID, Apakah bayi membutuhkan mainan elektronik, gadget, dan sejenisnya? Ahli dari University of Delaware School of Education, Roberta Golinkoff mengatakan anak tidak membutuhkan mainan elektronik mewah dengan lampu berkelap-kelip, mainan bersuara, mainan berbaterai, dan sebagainya. "Bayi itu hanya membutuhkan pengalaman sensorik di mana mereka bisa melakukannya lagi dan lagi," kata Golinkoff, dilansir dari Web MD, Selasa (22/11).
Itu berarti, Golinkoff menagtakan, gelas plastik, piring, sendok, dan semua isi lemari dapur bisa menjadi mainan menyenangkan bagi bayi. Benda-benda itu setara dengan mainan mahal menggunakan baterai atau tenaga listrik. Anda sebetulnya tak perlu mengeluarkan biaya khusus untuk membeli mainan bayi.
"Bayi juga lebih suka berinteraksi dengan manusia. Mereka membutuhkan interaksi dengan orang-orang dalam kehidupan mereka," ujar Golinkoff.
Orang tua yang menyanyikan lagu, membacakan buku, mendongeng, dan mengajak bayinya pergi berjalan-jalan adalah mainan paling berharga untuk anak. Buah hati cukup bersenang-senang bersama kedua orang tuanya dan terlibat interaksi emosional, interaksi sosial, sehingga memicu perkembangan kognitifnya.
Jika Anda tetap ingin membelikan mainan untuk bayi, maka pastikan mainan itu 100 persen aman. Caranya? Baca label untuk memastikan mainan yang dibeli sesuai usia anak, hindari membeli mainan dengan sisi tajam, pastikan mainan elektronik bersuara yang dibeli tidak terlalu keras, sebab beberapa mainan ada yang suaranya mencapai 90 desibel, setara kerasnya dengan sebuah mesin pemotong rumput. Ini tentu bisa merusak pendengaran anak.
Beberapa bulan pertama, bayi memerlukan mainan yang bisa dia pegang. Mainan bergetar, mainan yang digantung berwarna-warni sangat disukainya. Bayi juga suka ketika seseorang meniru gerakan mereka.
Golinkoff menambahkan, menjelang setahun pertama, kelincahan dan mobilitas bayi meningkat. Mereka bisa diberikan mainan yang bisa ditumpuk, seperti blok atau cincin, mainan yang bisa ditarik atau mainan yang bisa didorong. Ohya, selama dalam perjalanan ke toko mainan, jangan lupa membacakan mereka buku cerita.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
