Selasa 22 Nov 2016 10:34 WIB

Ini Dia Sejarah Panjang Seni Decoupage

Rep: Gita Amanda/ Red: Andi Nur Aminah
Decoupage
Foto: Pinteres
Decoupage

REPUBLIKA.CO.ID, Seni decoupage atau menggunting dan menempel gambar pada obyek tertentu sedang sangat di gandrungi di Tanah Air. Banyak pernak pernik hingga furnitur kini mendapat sentuhan seni ini.

Decoupage memiliki sejarah panjang dan menarik selama berabad-abad. Sejumlah tokoh ternama seperti Marie Antoinette, Madame de Pompadour, Lord Byron, Beau Brummel hingga Picasso pernah mempraktikan seni yang namanya diambil dari bahasa Prancis découper itu.

Pada abad ke-12, seperti dilansir Decoupage.org, para petani Cina menggunting kertas warna-warni dan menempelkannya untuk menghias jendela, lentera, kotak hadiah dan benda lainnya. Namun praktik decoupage ini diduga berasal dari Siberia Timur, di mana banyak makam di sana dihias dengan seni gaya decoupage ini.

Selain itu para pengrajin Jerman dan Polandia juga telah menggunakan seni potongan kertas ini untuk melakukan dekorasi selama beberapa abad. Perempuan dan anak-anak di Polandia khususnya, mengembangkan keterampilan melipat kertas berwarna dan memotongnya menjadi bentuk geografis, burung, hewan hingga bunga-bungaan sebelum menempelnya pada media tertentu.

Pada akhir abad 17, di Timur Jauh, sebagian besar furniturnya dihias dengan seni decoupage. Banyaknya permintaan akan benda pernis oriental di Eropa membuat kabinet Venetian menghasilkan karya palsu dengan teknik decoupage ini untuk memenuhi permintaan.

Berkembangnya decoupage di Eropa juga tak terlepas dari tren kelas menengah atas yang gemar meminta para pelukis ternama melukis furnitur hingga dinding dan langit-langit mereka. Bagi mereka yang tak mampu membayar karya para pelukis master akhirnya menggunakan teknik decoupage ini sebagai alternatif.

Mereka memotong gambar seniman dan menempelkannya kembali menyerupai lukisan asli. Selama Abad ke-18 hingga 19, seni ini berkembang di Eropa.

Di Inggris pada Abad ke 19 era Victoria, teknik pemotongan dan pewarnaan rumit ini menjadi lebih sentimental. Ini bertepatan dengan pengenalan kartu Valentine, dekorasi timbul pada kertas, dan menghiasi permukaan, layar, lampu, kotak linen dan lainnya.

 

Dengan sejarah panjang decoupage, tak heran jika seni ini masih terus berevolusi dengan berbagai gaya baru. Asal usul warna dan beragam teknik membuat seni ini tak terbatas dan menawarkan ruang lingkup luas untuk kreativitas.

Di Indonesia seni ini sedang menjadi tren. Tak hanya untuk pernah-pernik kecil seperti tas dan kaleng, kini decoupage di Indonesia juga mulai merambah furnitur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement