REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Olahraga parkour identik dengan gerakan-gerakan yang mengharuskan tubuh berpindah dengan cara meloncat-loncat ke mana-mana. Namun, itu tidak menjadi kekhawatiran Mona Ratuliu untuk melibatkan anaknya dalam olahraga tersebut.

"Kalau parkour benarnya kan memang ekstrim banget, tapi ini kan diajarkan teknis dasarnya saja, jauh dari loncat karena untuk keseimbangan," kata Mona.

Mona justru merasa senang keaktifan anaknya bernama Barata Rahadian Nezar dapat tersalurkan dengan cara yang baik. Melalui parkour Raka menjadi anak yang dapat memiliki keseimbangan tubuh optimal.

Di era sekarang, keseimbangan tubuh anak-anak malah sulit dicari. Sering kali anak-anak malah senang bermian pasif yang membuat tubuhnya tidak bisa bergerak leluasa dan memiliki kemampuan yang optimal.

Selain melibatkan Raka dengan parkour, Mona dan Indra Brasco pun mulai mengenalkan pada olahraga lainnya. Saat ini Raka juga terlibat dalam permainan trampolin yang dilakukan setelah pulang sekolah.

"Ke depannya kami akan coba untuk main tenis dan basket saja, kalau cocok ya lanjut kalau tidak ya nggak apa berhenti," kata Mona.

Ikuti Whatsapp Channel Republika