REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah Provinsi NTB melirik potensi pasar wisatawan mancanegara (wisman) asal Brunei Darussalam. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB Lalu Muhammad Faozal mengatakan, dalam waktu dekat tim dari Disbudpar NTB akan melawat ke Brunei Darussalam untuk membahas sejumlah potensi kerja sama.
Faozal menerangkan, Brunei mempunyai penduduk dengan pendapatan perkapita terbesar di Asia, namun fasilitas di negaranya sangat minim, sehingga masyarakatnya keluar mencari suasana termasuk dalam hal wisata. Brunei juga memiliki masa liburan yang cukup panjang seperti negara-negara Britania Raya dan Eropa lainnya, semisal pada Maret selama tiga pekan.
NTB juga terus meningkatkan pembicaraan mengenai peluang terbangnya Maskapai asal Brunei, Royal Brunei Airlines untuk rute Brunei-Lombok. Menurutnya, Royal Brunei Airways yang tergabung dengan SkyTeam seperti Garuda Indonesia memiliki kelebihan dalam menggaet pasar Eropa maupun Timur Tengah untuk berkunjung ke Lombok.
Apabila Royal Brunei Airlines benar-benar terbang ke Lombok, hal ini akan berdampak baik bagi pertumbuhan pariwisata di Lombok. "Dia (Royal Brunei) kan jadi hub dari Eropa ke Abu Dhabi, Brunei, terus ke Australia, itu bisa kita pakai," ujarnya di Lombok Plaza, Jumat (18/11).
Memang dia tidak menampik bahwa nama Lombok belum familiar bagi warga Brunei. Kebanyakan masih memandang Bali sebagai destinasi utama wisata di nusantara. "Yang menarik, mereka sama sekali tidak tahu Lombok, mereka hanya tahu Bali," ungkapnya.
Faozal menyatakan, hal ini tidak menyurutkan langkah Pemprov NTB untuk mengenalkan Lombok. Tantangan ini sama seperti saat mengenalkan Lombok kepada pasar Malaysia yang juga belum tahu mengenai Pulau Seribu Masjid yang tidak kalah dengan Bali. "Ketika awal jualan Wisata Lombok di Malaysia pada 2012-2013, ketawa orang Malaysia, karena orang Malaysia ketika itu banyak bermasalah dengan Lombok seperti kawin lari dan TKI," lanjutnya.
Namun, saat ini, masyarakat Malaysia sudah mulai melirik Lombok sebagai destinasi utama mereka berlibur. Di setiap ajang Malaysian Association of Tour and Travel Agents (MATTA) Fair, ia katakan, hampir seluruh Industri wisata di Malaysia menjual Lombok sebagai destinasi wisata, di samping Bali yang sudah lebih dahulu mendunia. Ia optimistis, pasar Brunei pun dapat dirangkul untuk kemajuan pariwisata NTB. "Tidak terlalu sulit, kan karakter Brunei sama dengan Malaysia, sama-sama Melayu juga," katanya menambahkan.