REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Guna memperkaya keanekaragaman wisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sleman akan menggelar Festival Desa Wisata. Agenda tersebut akan diselenggarakan Sabtu (19/11) dan Ahad (20/11) di Desa Wisata Sangurejo Wonokerto, Kecamatan Turi.
Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata Disbudpar Sleman, Shavitri Nurmala menuturkan, festival ini dikemas dalam bentuk gelar potensi desa wisata yang meliputi kuliner dan atraksi unggulan masing-masing desa. "Dalam ajang ini wisatawan dan masyarakat umum dapat mengetahui gambaran potensi unggulan dan kompleksitas masing-masing desa wisata Kabupaten Sleman," tutur perempuan yang akrab disapa Evi itu, Kamis (17/11).
Pasalnya, selama dua hari acara digelar, peserta akan menampilkan seluruh potensi kuliner dan atraksi unggulan masing-masing desa wisata. Ragam kuliner akan ditampilkan juga beragam. Antara lain berbagai menu makanan ringan dan makan siang.
Sedangkan untuk atraksi unggulan, berupa pertunjukan seni, simulasi pemandu wahana, dan penjelasan mengenai produk-produk unggulan di desa wisata. Adapun peserta festival pada hari pertama terdiri dari Desa Wisata Sambi, Plempoh, Srowolan, Bokesan, Gabugan, Ledoknongko, Dukuh, Nawung, Garongan, Brajan, Sukunan, Tunggularum, Kadisobo II, Pancoh, Blue Lagoon.
Sedangkan pada hari kedua adalah Desa Wisata Ketingan, Malangan, Nganggring, Sangurejo, Mlangi, Palgading, Temon, Jethak II, Gamplong, Kelor, Rumah Domes, grogol, Brayut. Evi mengemukakan, festival ini sangat penting untuk diselenggarakan karena desa wisata sedang berkembang dengan pesat.
"Perkembangan ini terjadi karena semakin banyak wisatawan yang melirik desa wisata," tutur Evi. Bahkan wisatawan yang berasal dari kota metropolitan cenderung menjadi pengunjung ulang ke beberapa desa wisata di Kabupaten Sleman. Di antaranya Jakarta, Tangerang, Surabaya, dan Kalimantan Timur.