Selasa 15 Nov 2016 09:16 WIB

Iran Perlonggar Aturan demi Tarik Wisatawan

Rep: Gita Amanda/ Red: Indira Rezkisari
Kawasan wisata Kish di Iran.
Foto: ist
Kawasan wisata Kish di Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, KISH -- Investor Iran mengucurkan dana mereka ke Pulau Kish di kawasan Teluk. Mereka berharap pulau dengan pasir putih, terumbu karang dan aturan Islam yang lebih longgar itu bisa menarik wisatawan berkunjung.

Pantai di Kish yang indah, hanya berjarak 200 kilometer dari Dubai di mana banyak ekspatriat kaya dari puluhan negara berkunjung. Pulau ini menerapkan aturan Islam yang lebih longgar dengan harapan bisa menarik mereka berkunjung.

Dilansir Malay Mail Online, Pulau Kish dipenuhi jalan-jalan dengan pohon sawit besar yang mengelilingi pulau seluas 100 kilometer persegi itu. Bangunan modern, hotel nyaman, dan pusat perbelanjaan baru tumbuh di mana-mana.

Pemandangan pada paket makan malam di pulau itu dipenuhi pengunjung yang beragam. Perempuan duduk sambil merokok, atau mereka yang mengenakan jilbab berwarna warni dan penuh riasan bahkan tatanan rambut mewah.

Di siang hari orang-orang berjalan di dermaga dengan celana pendek. Di bawah sinar matahari musim gugur yang hangat bahkan ada yang bertelanjang dada. Hal-hal itu sebenarnya sangat dilarang di sebagian besar wilayah Iran.

Di sebuah perahu motor musik tekno menggelegar. Di dalamnya laki-laki dan perempuan duduk bersama.

Dalam banyak hal, ini terlihat sedikit berubah sejak Syah dan keluarganya berlibur ke sini sebelum revolusi Islam 1979. Mobil hijau putih milik polisi moral jarang terlihat.

Namun meski aturan Islam kurang ketat di Kish, mereka masih belum dapat menarik banyak ekspatriat Barat dari Dubai. Tak ada bar atau klub di Kish, dan tak ada alkohol sama sekali di tempat ini.

Konsultan Investasi Massoud Gilani mencoba memberikan pandangan optimis soal masalah ini. Menurutnya ekspatriat bisa minum alkohol dan menyenangkan diri mereka di Dubai, sementara untuk bersantai bisa memilih Kish.  

Iran memang sedang menggenjot industri pariwisatanya. Ini karena pemerintahan moderat di bawah Presiden Hassan Rouhani membangun kembali hubungan dengan Barat.

Saat ini jumlah pengunjung telah melonjak dari 2,2 juta pada 2009 menjadi 5,2 juta pada 2015. Pemerintah berharap tahun ini jumlah wisatawan ke Iran akan semakin meningkat.

Tapi banyak wisatawan asing justru tertarik mengunjungi kota-kota kuno dan menengok peninggalan sejarah Iran. Pantai Iran bukan pilihan menarik bagi mereka.

Salah sat manajer dari zona perdagangan bebas Kish, Ali Jirofti, mengatakan harapan terbaik pulau ini adalah fokus pada turis Muslim. "Prioritasnya pariwisata halal kelas menengah atas," katanya.

KIsh sudah menarik 1,8 juta pengunjung per tahun. Sebagian besar wisatawan domestik yang ingin sedikit "lari" dari aturan sosial dan lalu lintas padat di Teheran.

Belanja adalah hal menarik lain di Kish. Sekarang ada sekitar 40 hotel dan mal gaya Amerika di mana-mana di Kish.

Investor juga mendorong pariwisata kesehatan. Ada dua rumah sakit kelas menengah atas di pulau. Mereka mengklaim memiliki dokter terkemuka dan ahli bedah plastik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement