Selasa 15 Nov 2016 06:15 WIB

Monumen untuk Kandidat Presiden AS yang tidak Terpilih

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Indira Rezkisari
Poster dari presiden yang tidak terpilih di Brookylyn Prospects Parks, AS.
Foto: Amusing Planet
Poster dari presiden yang tidak terpilih di Brookylyn Prospects Parks, AS.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC – Jika berkendara melewati Lefferts Historic House, di Brooklyn Prospect Park, Amerika Serikat (AS), pekan ini, Anda akan menemukan sejumlah poster yang biasanya menghiasi sudut-sudut jalan menjelang pemilihan umum (pemilu). Sekilas, poster-poster ini tampak seperti sisa-sisa kampanye Hillary Clinton saat pemilu kemarin. Namun, jika diperhatikan lebih jauh, terdapat nama-nama kandidat presiden AS dari periode-periode terdahulu yang gagal melenggang ke kursi kepresidenan AS diantaranya John Quincy Adams, Thomas Jefferson, Al Gore, dan Fremont.

Kumpulan poster sisa kampanye milik calon presiden AS ini ternyata merupakan sebuah karya seni yang disebut dengan ‘Monumen yang Tidak Terpilih’. Seniman Nina Katchadourian memajang sejumlah poster kampanye calon presiden AS yang tidak terpilih ini di halaman depan sebuah rumah. Menurut Katchadourian, ide ini muncul untuk merayakan ulang tahun pameran ke-10 Museum Seni Konemporer Scottsdale pada 2008 yang bertemakan ‘Serius tapi Lucu’. Sejak saat itu, karya ini selalu dipamerkan rutin empat tahun sekali selama beberapa minggu setiap kali momen pemilu datang.

“Pada kunjungan saya ke Scottsdale, Phoenix, yang terjadi beberapa minggu sebelum pemilihan presiden 2008, saya terpaku pada tanda-tanda pemilu yang terdapat di halaman depan, di lahan kosong, atau di persimpangan jalan,” kata Katchadourian. “Poster-poster ini cenderung muncul sebelum pemilhan. Setelah pemilu selesai, beberapa nama memudar dalam ketidakjelasan sedangkan yang lain tertulis dalam sejarah.”

Dari pengamatan tersebut, Katchadourian, membuat sebanyak 56 iklan kampanye dari setiap mereka yang pernah mencalonkan diri dan gagal menang dalam pemilu. Iklan ataupun poster didesain menggunakan bahasa yang umum digunakan saat kampanye. “Karya seni ini menampilkan jalan politik yang tidak diambil oleh negara,” ujar Katchadurian.

Selama bertahun-tahun, monumen ini telah muncul disejumlah lokasi yang berbeda yaitu di halaman sebuah rumah di Scottsdale, lahan kosong di pusat dan di sudut kota Phoenix. Kali ini, monumen ini muncul di halaman depan Lefferts Historic House, sebuah rumah bergaya abad ke-18, di Brooklyn Prospect Park, dilansir dari Amusing Planet.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement