REPUBLIKA.CO.ID, Teknik penjemuran dengan sinar matahari bukan hanya metode paling sederhana untuk mengawetkan makanan, namun juga ramah lingkungan. Manusia telah menggunakan tenaga surya untuk mengeringkan buah, sayuran, dan daging selama ribuan tahun.
Teknik ini sangat berguna terutama bagi Anda yang tinggi di iklim tropis dengan suhu tinggi dan kelembaban rendah. Hari ini banyak orang menggunakan dehidrator atau metode oven untuk mengawetkan makanan, tapi teknik penjemuran dengan sinar matahari lebih mempertahankan cita rasa alami makanan. Keterampilannya juga berguna, terutama bagi daerah yang sering mengalami pemadaman listrik.
Dilansir dari Natural News, salah satu contoh teknik penjemuran adalah tomat plum untuk pasta. Hal utama yang perlu dipertimbangkan adalah ketebalan. Sepotong tomat plum dibagi tiga dan buat dengan irisan sama besar. Tujuannya supaya seluruh tomat bisa kering pada tingkat yang sama.
Tata tomat plum di atas wadah datar, umumnya berbahan stainless steel. Buah ini membutuhkan beberapa hari untuk bisa kering, sehingga tempatkan di rak yang terkena sinar matahari langsung.
Tomat kering bisa disimpan di toples atau kaleng steril dengan minyak zaitun. Anda juga bisa menyimpannya di kantong plastik vakum yang disegel.
Buah yang tinggi gula dan asam biasanya mudah membusuk saat dikeringkan. Anda harus melakukan sedikit persiapan.
Aprikot dan persik bisa dipotong dua dan dempetkan keduanya sebelum dipotong lebih kecil dan dijemur. Buah-buahan, seperti apel, aprikot, dan pir harus direndam dulu dalam jus lemon atau larutan asam askorbat sekitar lima menit, sebelum ditempatkan di rak penjemuran. Ini menjaga supaya daging buah tidak berubah menjadi cokelat.
Potong buah-buah tersebut dengan ketebalan seragam dan jemur. Simpan rak buah pada malam hari, dan tutupi dengan kain untuk mencegah kelembaban. Setelah buah benar-benar kering, tempatkan dalam toples kaca tertutup selama satu pekan hingga 10 hari.
Ikuti Whatsapp Channel Republika