Selasa 18 Oct 2016 10:36 WIB

'Penyu di Pulau Diyonumo Gorontalo Harus Terjaga'

 Empat ekor Tukik Penyu Hijau atau Chelonia Mydas yang berumur satu hari berjalan kearah laut saat pelepasan.
Foto: Antara
Empat ekor Tukik Penyu Hijau atau Chelonia Mydas yang berumur satu hari berjalan kearah laut saat pelepasan.

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Keberadaan penyu di Pulau Diyonumo, Kecamatan Sumalata, Kabupaten Gorontalo Utara, menjadi daya tarik wisata tersendri bagi Provinsi Gorontalo. Karena itu, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta kepada masyarakat untuk menjaga kelestarian wisata alam pulau Diyonumo, Kecamatan Sumalata, Kabupaten Gorontalo Utara, karena di dalamnya ada habitat penyu yang dilindungi.

"Saya mengajak kepada seluruh warga masyarakat di sekitar pulau Diyonumo agar tetap menjaga habitat Penyu, sehingga tidak habis begitu saja di alam ini," kata Gubernur saat melakukan pelepasan secara simbolis tukik (anak penyu) belum lama ini.

Terkait dengan pengembangan wisata alam bahari pulau Diyonumo, pemerintah saat ini terus berupaya melakukan penjajakan dengan pihak investor untuk dapat mengelolah beberapa tempat wisata di wilayah itu. Sementara untuk infrastruktur atau sarana prasarana lainya, secara bertahap Pemprov Gorontalo mulai membenahinya, mengingat keberlangsungan investasi oleh para investor juga memperhatikan sarana penunjang dari pemerintah itu sendiri.

"Bagaimana bisa calon investor tertarik untuk pengembangan wista bahari ini, sementara akses jalan menuju tempat-tempat tersebut belum memadai," ujarnya. Karena itu, pada tahun depan ini, selain pengembangan empat program unggulan di Gorontalo, pihaknya juga akan fokus pengembangan potensi wisata di Gorontalo.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo, Sutrisno AP, mengatakan, Pulau Raja yang letaknya tidak jauh dari Pulau Diyonumo merupakan tempat bertelurnya Penyu. "Kita patut bersyukur karena Penyu yang saat ini semakin punah, keberadaannya masih bisa kita selamatkan," katanya.

"Untuk itu, kami mengimbau masyarakat yang tinggal di pesisir Kecamatan Sumalata, agar tidak mengambil telur dan menangkap penyu," kata Sutrisno.

Kegiatan penyelamatan terhadap kepunahan penyu baru dilakukan pada tahun 2015, berawal dari isu masyarakat sekitar Desa Dunu, Kecamatan Sumalata, Kabupaten Gorontalo, yang memelihara tukik dijaring yang ditangkap di Pulau Raja. Berdasarkan laporan masyarakat itulah Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo mengambil tindakan untuk membuat penangkaran penyu skala semi alami.

Dengan hasil penangkaran tersebut, beberapa jenis penyu sudah menetas yaitu tercatat pada bulan Februari 2016 ada tiga jenis penyu yaitu penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), penyu belimbing (Dermochelys coriacea).

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement