Senin 17 Oct 2016 12:00 WIB

Hotel Halal Berbenah Sambut Wisatawan Muslim di Kyoto

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Andi Nur Aminah
Salah satu atraksi wisata Fuil Fushimi Inari di Kyoto, Jepang.
Foto: EPA
Salah satu atraksi wisata Fuil Fushimi Inari di Kyoto, Jepang.

REPUBLIKA.CO.ID, Kyoto telah menjadi ibu kota kuno Jepang selama lebih dari seribu tahun. Kekayaan sejarah bersanding dengan tradisi, seni dan kerajinan, serta praktik budaya masih terus dilestarikan hingga saat ini. Kyoto juga diberkahi kecantikan alam. Wajah dan warna Kyoto pun bisa berubah-ubah mengikuti musim. Tak hanya itu, Kyoto juga menjadi tempat 17 situs warisan dunia Unesco.

Tak heran, Kyoto lantas menjadi destinasi wisata yang terkenal ke seantero dunia. Berbagai wisatawan pun berdatangan tak terkecuali yang berasal dari negara Muslim. Seperti misalnya wisatawan yang berasal dari kawasan Teluk yang mayoritas adalah negara Muslim. Dikutip dari Khaleej Times pada Ahad (16/10), jumlah wisatawan dari kawasan tersebut meningkat 37 persen pada 2015 dibandingkan tahun sebelumnya.

Untuk merespons hal itu, berbagai hotel dan penginapan mencoba memenuhi kebutuhan wisatawan Muslim. Pada 2013, hotel Granvia Kyoto menjadi hotel pertama di Jepang bagian barat yang menawarkan makanan bersertifikat halal pertama. Hal itu diikuti oleh restoran Ukihashi yang mulai menyediakan halal pada April 2014.

Dalam beberapa tahun terakhir, Granvia berupaya memberikan pelayanan terbaik untuk Muslim. Di antaranya yakni memberikan tanda kiblat di setiap ruangan kamar. Sajadah, Alquran, dan mini bar bebas alkohol juga tersedia.

Mulai musim semi 2017, Granvia berencana melengkapi kamar tamu dengan peralatan mandi halal seperti shampoo, sabun, conditioner, dan sabun muka. "Kami percaya produk halal berkualitas tinggi baik tidak hanya untuk Muslim, tapi juga seluruh tamu kami," ujar Juru Bicara Granvia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement