REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Sebanyak 300 wisatawan asal Jerman akan mengunjungi berbagai destinasi wisata di Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui pintu masuk Labuan Bajo di Pulau Flores bagian Barat. "Saat ini 300 wisatawan tersebut sudah berada di Singapura dan akan merapat di Labuan Bajo pada 16 Oktober 2016," kata pemilik agen travel Oceania World Yohanes Rumat sebagai pihak yang akan memfasilitasi ratusan wisatawan Jerman tersebut di Kupang, Jumat (14/10).
Dia mengatakan, ratusan wisatawan asing tersebut datang menggunakan kapal pesiar Hansheintic. Masuk melalui Labuan Bajo setelah itu ke Flores Timur dan Pulau Sumba. "Sudah ada pembagian nantinya di Labuan Bajo sebanyak 200 wisatawan yang mengunjungi Pulau Komodo, kemudian yang turun di Larantuka sebanyak 150 orang, Sumba sebanyak 150 orang," katanya.
Yohanes menambahkan, untuk wisatawan yang turun di Kabupaten Flores Timur diagendakan akan mengunjungi perkampungan adat di Desa Riangpedang, Desa Ile Padung, Kecamatan Lewolema. Setelah itu, kapal pesiar Hansheintic itu akan berlayar ke Kabupaten Sumba Barat Daya untuk mengunjungi berbagai destinasi wisata pulau yang terkenal dengan tradisi berkuda Pasola tersebut.
Untuk memfasilitasi itu, dia mengatakan pihaknya sudah berkomunikasi dengan pemerintah daerah serta aparat kepolisian setempat. "Kita juga sudah siapkan transportasi darat berupa bus yang akan digunakan oleh ratusan wisatawan tersebut ke tempat tujuan wisata yang dikehendaki," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT Marius Ardu Jelamu yang dihubungi secara terpisah mengatakan kunjungan ratusan wisatawan tersebut merupakan bukti bahwa upaya promosi wisata yang dilakukan oleh pemerintah mulai menunjukkan hasil. "Kunjungan ratusan wisatawan tersebut menjadi bukti bahwa promosi wisata di NTT sudah dikenal di berbagai negara," katanya.
Marius mengakui bahwa destinasi wisata Pulau Komodo sudah menjadi referensi utama para wisatawan asing karena merupakan satu dari 10 destinasi unggulan secara nasional. "Wisatawan juga memiliki kesempatan untuk berkunjung ke destinasi wisata lainnya yang menarik seperti Pulau Rinca, Pulau Bidadari, wisata 17 pulau di Riung, Kampung Adat Bena di Kabupaten Ngada dan lainnya. Setelah itu bisa melintas ke destinasi di pulau-pulau lain seperti Sumba maupun Alor," katanya.
Oleh karenanya, dia berharap agar para pemadu wisata yang memfasilitasi ratusan wisatawan asing tersebut agar memberikan pelayanan terbaiknya. Sehingga para wisatawan bisa merasa nyaman dan betah dan akan akan terus berdatangan.
Menurut dia, kunjungan ini juga menjadi peluang bagi masyarakat setempat untuk menyajikan produk-produk ekonomi kreatifnya agar bisa terjual ke wisatawan. "Masyarakat di daerah wisata harus cerdas menangkap peluang pasar ini dengan menjual berbagai macam produk kerajinannya untuk menambah pendapatan mereka secara ekonomi," ujar Marius.