Kamis 13 Oct 2016 12:39 WIB

Ini Dua Puisi yang Dibacakan Menag Lukman

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membaca puisi saat acara Anugerah Hari Puisi Indonesia (HPI) 2016 di Gedung Graha Bhakti Budaya TIM, Jakarta, Rabu (12/10).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membaca puisi saat acara Anugerah Hari Puisi Indonesia (HPI) 2016 di Gedung Graha Bhakti Budaya TIM, Jakarta, Rabu (12/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anugerah Hari Puisi Indonesia digelar di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki Jakarta pada Rabu malam (12/10). Selain dihadiri Wakil Presiden Yusuf Kalla, helaran ini pun dihadiri Menag Lukman Hakim Saifuddin. Bahkan, dalam kesempatan itu menag pun didaulat untuk membacakan puisi. Ini dua puisi yang dibawakan oleh Menag.

Dengan nada dan intonasi suara yang sedikit berat, sesekali lantang di beberapa bait puisinya, Menag menyampaikan puisi pertamanya, Sandikala

SANDIKALA

Sandikala

Siang berselang

Malam menjelang

Sandikala

Mentari hendak sembunyi

Rembulan ingin tampakkan diri

Sandikala

Menyengat bau asap kemenyan

Merebak semerbak wewangian

Sandikala

Ada yang terus meniup api untuk memperbesar kobarannya

Ada yang tak henti meniup api untuk memadamkannya

Sandikala

Sebagian membakar kesumat

Yang lain berharap rahmat

Sandikala

Banyak yang menghujat

Tak sedikit yang bermunajat

Sandikala

Kata-kata ingkari fakta

Niat mulia hadapi angkara murka

Sandikala

Awal petaka tiba

Ataukah akhir segala prahara

Tuhan, Jagalah Indonesia...

Selanjutnya, Menag membacakan puisi keduanya yang berjudul, Agama, Konstitusi dan Kita.

AGAMA, KONSTITUSI DAN KITA

Bagaimana posisi agama dalam konstitusi kita

Mari kita simak bersama

Kemerdekaan kita

Diraih berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa

Penyelenggara negara kita

Bersumpah sesuai agamanya saat memulai kerja

Sistem peradilan kita

Melingkupi empat yang salah satunya peradilan agama

Pengaturan pelaksanaan Hak Azasi Kita kita

Bisa dibatasi undang-undang atas pertimbangan agama

Tujuan pendidikan nasional kita

Meningkatkan iman taqwa dan akhlak mulia

Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa

Ilmu pengetahuan kita

Dimajukan dengan menjunjung tinggi nilai agama

Dan negara kita

Berdasar kepada ketuhanan yang maha esa

Tapi mengapa

Prahara masih saja bersama kita

Mungkin karena agama

Masih di kata-kata

Mungkin karena agama

Belum menjelma nyata

Menjadi tindak kita..

sumber : kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement