REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Atraksi kuliner pisang tumbuk menutup seluruh rangkaian Festival Boalemo 2016 di Kabupaten Boalemo dalam beberapa hari terakhir. Atraksi tersebut menampilkan sederetan warga yang membakar pisang, lalu menumbuknya dengan sambal ala Gorontalo.
Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim, Rabu (12/10) mengatakan atraksi tersebut akan menarik minat pengunjung, sehingga pemerintah daerah bisa sekaligus mempromosikan kuliner tradisional. Kuliner tersebut merupakan salah satu panganan khas Gorontalo, yang digemari para pecinta makanan pedas.
Menurutnya wisata kuliner memiliki peluang pada peningkatan pendapatan masyarakat, pertumbuhan ekonomi, serta menurunnya angka pengangguran dan kemiskinan di Kabupaten Boalemo. Ia menilai kemajuan sektor pariwisata bisa menjadi pengungkit bagi berkembangnya usaha mikro, kecil, dan menengah, serta sektor-sektor lainnya.
"Jika pariwisata maju, banyak wisatawan yang berkunjung, dan tentunya ini akan sangat menguntungkan masyarakat yang ada di sekitar obyek wisata. Baik dengan usaha kulinernya maupun kerajinan tangan yang bisa menjadi cenderamata bagi wisatawan," jelas Idris.
Keindahan obyek wisata di Kabupaten Boalemo, lanjutnya, harus ditunjang dengan inovasi dan prakarsa masyarakat. Serta kreatifitas dalam memanfaatkan peluang usaha dengan berbagai sajian kuliner dan produk-produk UMKM yang berkualitas.
"Pariwisata itu tidak cukup hanya mengandalkan keindahan obyek wisata semata, tetapi keramahtamahan masyarakat, kebersihan lingkungan, dan juga ketersediaan kuliner. Ini semua menjadi penunjang majunya satu destinasi wisata," ujarnya.
Festival Pesona Boalemo dan Pulo Cinta yang digelar selama sepekan, diisi dengan 11 kegiatan. Di antaranya Boalemo graviti open turnament, lomba fotografi, pemilihan Nou dan Uti, lomba dayung perahu tradisional, karnaval budaya, Boalemo expo, Festival Tumbilotohe, tarian tradisional di atas bara api.