Ahad 09 Oct 2016 19:13 WIB

Gasing Raksasa Ramaikan Arena Tafisa Games 2016

Rep: Dian Fath Risalah / Red: Andi Nur Aminah
Gasing raksasa pada acara TAFISA 2016
Foto: Antara/Rossa Panggabean
Gasing raksasa pada acara TAFISA 2016

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah kemeriahan berbagai kegiatan, seperti Exotic Dance of Nusantara dan kejuaraan Internasional Street Soccer, ada sebuah acara lain yang tak kalah menarik di TAFISA World Sport for All Games ke-6. Komunitas Gasing Indonesia turut memeriahkan event olahrga rekreasi ini dengan menampilkan puluhan gasing berbagai bentuk dan ukuran yang berasal dari hampir seluruh provinsi di Tanah Air.

Ketua Komunitas Gasing Indonesia, Endi Aras, mengatakan, masyarakat Indonesia memiliki budaya bermain gasing yang sangat kuat. “Semua provinsi di Tanah Air memiliki gasing dengan bentuk, warna, dan ciri khasnya masing-masing,” jelasnya.

Permainan tradisional ini memiliki nama atau sebutannya sendiri di masing-masing daerah. "Misalnya, masyarakat Jawa Barat dan Jakarta menyebutnya gasing, panggal atau panggalan. Di Lampung, gasing disebut juga pukang, sedangkan masyarakat Maluku menyebutnya apiong," tuturnya.

Komunitas Gasing Indonesia juga menyediakan dua arena permainan gasing. Kedua arena ini tak pernah sepi dari anak-anak maupun dewasa, hingga pengunjung dari negara lain. Mereka datang untuk mencoba bermain gasing berbagai bentuk yang disediakan di sana.

Gasing memang memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda. Tapi, di Indonesia yang terkenal kaya akan beragam tradisi dan budaya dengan masyarakatnya yang sangat kreatif, gasing bisa memiliki ukuran yang sangat jauh di atas rata-rata atau berukuran raksasa. Bahkan gasing raksasa ini memiliki nama, yakni Jero Tridatu.

Adalah Bapak Putu Ardana dari Desa Mundu di Bali yang mendapat ide untuk membuat gasing super size ini. “Kami membuatnya dalam waktu dua minggu. Kami bekerja siang dan malam tanpa henti,” cerita Bapak berusia 60 tahun itu.

Jero Tridatu dibuat dari kayu jati Belanda, dengan rangka dari besi. “Jati Belanda dipilih karena kayu ini ringan,” kata Putu Ardana yang juga merupakan Ketua Adat Desa Mundu.

Tetapi jangan salah, walaupun Jati Belanda dipilih karena ringan, gasing berdiameter 2,5 meter ini berbobot empat kwintal atau 400 kilogram. Karena ukuran dan beratnya yang luar biasa, dibutuhkan lima orang atau lebih untuk 'memainkan' gasing ini. Pada hari keempat penyelenggaraan TAFISA Games 2016, para pengunjung dapat melihat gasing Jero Tridatu berputar dengan gagahnya di area B, Sentral Parkir Tengah, Taman Impian Jaya Ancol.    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement