Kamis 29 Sep 2016 16:04 WIB

Ijen Summer Jazz Hadirkan Balawan Hingga Harvey Malaiholo

Rep: Christyaningsih/ Red: Yudha Manggala P Putra
Salah satu program wisata Banyuwangi, Jazz Ijen Banyuwangi.
Foto: Antara
Salah satu program wisata Banyuwangi, Jazz Ijen Banyuwangi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Jazz Gunung Indonesia menambahkan daftar festival jazz yang patut dikunjungi tahun ini dengan mengadakan Ijen Summer Jazz di Banyuwangi. Ijen Summer Jazz adalah sebuah hajatan festival jazz di alam terbuka dengan latar belakang keindahan pegunungan Merapi, Suket, Raung, dan Meranti.

Dengan kapasitas penonton sekitar 300 orang, Ijen Summer Jazz menawarkan sebuah festival musik tanpa sekat antara penampil dengan penonton. Keintiman dan interaksi langsung dapat terjalin mesra, serasa menonton konser di pekarangan rumah sendiri.

Ijen Summer Jazz merupakan rangkaian tiga pergelaran yang dimulai pada tanggal 30 Juli kemudian dilanjutkan pada tanggal 10 September. Ijen Summer Jazz yang ketiga dan yang terakhir dari rangkaian festival Jazz Gunung tahun ini akan diadakan pada tanggal 22 Oktober di tempat yang sama, panggung terbuka Jiwa Jawa Resort Ijen, Kecataman Licin, Kabupaten Banyuwangi. Ijen Summer Jazz terakhir tahun ini akan menampilkan Balawan & Batuan Ethnic Fusion, Shadow Puppets dan Harvey Malaihollo dan Lalare Orkestra.

Balawan sebagai salah satu gitaris papan atas Indonesia akan tampil bersama grupnya yang telah berdiri sejak 1997, Balawan & Batuan Ethnic Fusion. Di Ijen Summer Jazz tanggal 22 Oktober nanti, Balawan & Batuan Ethnic Fusion akan diperkuat oleh I Made Subandi, seorang maestro gamelan Bali dan Kanhaiya, pemain drum berusia 12 tahun.

Penampil kedua di Ijen Summer Jazz 22 Oktober nanti adalah Shadow Puppets yang akan tampil bersama penyanyi legendaris Indonesia, Harvey Malaihollo. Khusus untuk Ijen Summer Jazz nanti, Shadow Puppets akan membawakan lagu-lagu dari album terakhir mereka berjudul “Indonesian Songbook” yang direkam bersama Harvey Malaihollo.

Di dua pergelaran Ijen Summer Jazz lalu, selalu menghadirkan kolaborasi penampil dengan seniman lokal. Di Ijen Summer Jazz pertama, Nita Aartsen berkolaborasi dengan Supinah, pesinden legendaris Banyuwangi. Di pergelaran kedua, KUA Etnika pimpinan Djaduk Ferianto juga berkolaborasi dengan seniman-seniman Banyuwangi.

Kolaborasi seperti ini menjadi hal yang selalu diadakan oleh Jazz Gunung Indonesia, sebagai penghubung antara kearifan lokal dengan musik jazz sekaligus mempromosikan kebudayaan setempat. Ijen Summer Jazz merupakan bagian dari Banyuwangi Festival yang digelar setiap tahun untuk mempromosikan pariwisata di Banyuwangi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement