Kamis 22 Sep 2016 07:01 WIB

Panorama Alam dan Kebudayaan Jadi Magnet Wisata di Kapuas Hulu

Sejumlah anak bermain perahu di pemukiman mereka yang berada di kawasan Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS), Kabupaten Kapuas Hulu, Kalbar, Senin (12/12).
Foto: Antara/Jessica Wuysang
Sejumlah anak bermain perahu di pemukiman mereka yang berada di kawasan Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS), Kabupaten Kapuas Hulu, Kalbar, Senin (12/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PUTUSSIBAU, KALBAR -- Kunjungan wisatawan ke Kapuas Hulu mengalami peningkatan. Para wisatawan tertarik dengan panorama alam dan kebudayaan yang dimiliki Kapuas Hulu.

"Wisatawan itu berkunjung karena tertarik dengan hutan hujan, kebudayaan dan pemandangan alam yang ada di daerah kita," kata Kepala Seksi Promosi dan Informasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kapuas Hulu, Indra Prasetyo, Rabu.

Menurut Indra, tahun 2014 jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kapuas Hulu sebanyak 3.840 orang terdiri dari wisatawan nusantara (Wisnus) sebanyak 3.372 orang dan wisatawan mancanegara (Wisman) sebanyak 470 orang. Kemudian pada tahun 2015 jumlah kunjungan wisatawan mengalami peningkatan menjadi 4.623 wisatawan terdiri dari wisatawan nusantara sebanyak 4.153 orang dan Wisman sebanyak 470 orang.

"Bila dilihat dari data itu, peningkatan kunjungan wisatawan hanya pada wisatawan nusantara saja sedangkan Wisman jumlahnya tetap," jelas Indra.

Dikatakan Indra untuk wisman yang berkunjung ke Kapuas Hulu kebanyakan berasal dari Eropa dan untuk tempat wisata yang paling sering dikunjungi yakni Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS).

Sedangkan untuk tempat wisata andalan di Kapuas Hulu seperti Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS), Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK), Situs Cagar Budaya Kapuas Hulu, Desa Wisata Sadap, Desa Wisata Meliau, Destinasi Sungai Pelaik dan banyak lagi tempat wisata lainnya.

"Beberapa tempat yang saya sebutkan itu, merupakan tempat yang biasa dikunjungi para wisatawan,"katanya

Sementara itu, Indra juga menyampaikan kendala yang dihadapi para wisatawan ketika berkunjung ke Kapuas Hulu yakni dikarenakan besarnya biaya yang harus mereka keluarkan. Hal itu dikarenakan kebanyakan tempat-tempat pariwisata di Kapuas Hulu sangat sulit untuk dikunjungi dikarenakan sangat terisolir dan belum memiliki sarana jalan yang memadai.

"Kalau jalan-jalan menuju tempat wisata dibuka, tentunya biaya transportasi, harga barang akan murah, sehingga orang tidak akan takut lagi berkunjung ke Kapuas Hulu," tutur Indra.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement