Rabu 21 Sep 2016 08:13 WIB

Lingkungan Makin Buruk, Pigmentasi Kulit tak Terhindari

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Sinar matahari, salah satu penyebab pigmentasi kulit.
Foto: ist
Sinar matahari, salah satu penyebab pigmentasi kulit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anda sering merasa resah dengan noda yang sulit hilang dan penyebab kulit tampak gelap di bagian wajah? Masalah ini seringkali dialami para wanita juga pria di Indonesia bahkan di dunia. Ini disebabkan oleh lingkungan yang semakin parah dimana lapisan ozon semakin menipis.

Menurut dokter spesialis kulit, Dr Eddy Karta, banyak penelitian membuktikan bahwa kondisi lingkungan sekarang membuat kita harus menanggapinya berbeda. Supaya kulit kita bisa bertahan.

Kulit menjadi gelap karena terjadi pigmentasi. Pigmentasi diproduksi oleh pigmen melanin, yang dimiliki semua orang. Tujuan pigmen melanin untuk memproteksi diri terhadap agresor sinar matahari. “Mereka yang miliki kulit berisiko atau pigmen yang agak kurang berarti harus waspada terhadap matahari,” ujarnya dalam konferensi pers Pond’s White Beauty di Jakarta, Selasa (20/9).

Pigmen melanin ini diproduksi oleh sel melanosit, sel yang terletak pada lapisan bawah epidermis. Semua warna kulit memiliki jumlah sel melanosit yant sama. Produksi melanin oleh melanosit dipengaruhi oleh sinar matahari dan hormon kelenjar hifosis (MSH).

“Pigmentasi terjadi ketika sel melanosit yang terletak pada lapisan bawah, apabila dirangsang matahari dan hormon maka ia bisa memproduksi. Pigmen ini sebenarnya melindungi kulit kita. Namun ada suatu proses kalau diputus tidak jadi melanin,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement