REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sosis dan dan bakso selama ini identik dengan daging sapi. Jika sosis banyak terbuat dari daging sapi atau ayam, maka bakso lebih banyak dari daging sapi atau ikan.
Namun tak lama lagi Indonesia akan makin diramaikan oleh varian baru sosis dan bakso dari daging kerbau. Hal itu karena industri pengolahanan makanan bakal meminta kuota penambahan impor daging kerbau. Daging ini rencananya akan dibuat untuk makanan seperti bakso, sosis, dan kornet. Dengan demikian produk makanan berbahan daging kerbau seperti sosis dan bakso akan banyak dipasarkan di Indonesia.
Ketua Gabungan Asosiasi Perusahaan Makanan dan Minuman (Gapmmi) Adhi Lukman mengatakan, selama ini Indonesia mengimpor produk olahan daging dari Malaysia dan Singapura. Impor produk ini makin meningkat setiap tahunnya. "Malaysia itu banyak impor daging (kerbau) dari India. Kemudian diolah jadi bakso, kornet, sosis lalu yang dimasukan ke Indonesia," kata Adhi di kantor Kemenperin, Rabu (14/9).
Adhi mengatakan, pihaknya saat ini sudah mengajukan kuota impor daging kerbau. Meski kualitasnya beda, namun daging kerbau masih bisa digunakan. Meski pemerintah melakukan impor kerbau untuk konsumsi, tapi industri sedang meminta agar daging kerbau bisa dijadikan bakan baku.
"Ini untuk sosis, kornet, dan bakso nanti bisa dipakai. Kalau sudah jadi produknya ini tidak akan berbeda jauh rasanya. Coba beli produk malaysia, misalnya bakso Malaysia," katanya.
Untuk masalah harga, produk olahan dari daging kerbau pun akan jauh lebih murah dibandingkan dengan olahan dari daging sapi. Perbedaan harganya bisa sampai 40 persen.