Selasa 13 Sep 2016 08:56 WIB

Bingung Naik Apa Selama di Jepang? Kereta Solusinya

Rep: Nora Azizah/ Red: Indira Rezkisari
Stasiun Metro Tokyo Shibuya, salah satu yang paling ramai dengan turis.
Foto: wikipedia
Stasiun Metro Tokyo Shibuya, salah satu yang paling ramai dengan turis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Jalan-jalan ke Jepang memang seru. Tetapi kendala sering terjadi dengan transportasi. Pasalnya, biaya hidup dan transport di Jepang cukup mahal untuk kantong pelancong, apalagi seorang backpacker. Namun jasa transportasi publik kereta api di Jepang begitu perhatian terhadap pelancong. Tokyo Metro merupakan salah satu jaringan kereta bawah tanah tebesar yang menghubungkan banyak tempat wisata dan belanja bagi wisatawan.

"Kami memiliki jaringan besar yang menyambungkan satu tempat dan lainnya, termasuk lokasi favorit di Jepang," kata Demand Generation and Marketing Tokyo Metro Atsushi Kamimura dalam acara konferensi pers Tokyo Metro di Jakarta, pekan lalu. Ini pertama kalinya Tokyo Metro memperkenalkan diri di Indonesia. Sebab, jumlah pelancong Asia terbesar ke Jepang salah satunya berasal dari Indonesia. Maka tak heran bila Jepang menjadi destinasi favorit untuk berlibur bagi wisatawan Indonesia.

Tokyo Metro memiliki 13 rute termasuk Ginza, Shibuya, Harajuku, Shinjuku, dan Asakusa. Beberapa lokasi tersebut terletak di pusat kota. Wisatawan mungkin saja mengelilinginya dalam satu hari. Namun biasanya butuh waktu cukup banyak untuk mencicipi kuliner hingga berbelanja. Tokyo Metro memberikan kemudahan bagi pelancong perihal membeli karcis karena tersedia dalam beberapa pilihan, mulai dari karcis harian hingga bulanan. Harga karcis Tokyo Metro dibanderol mulai dari 600 yen untuk satu penumpang.

Bagi pelancong yang baru pertama kali, Tokyo Metro juga memiliki panduan dan bantuan. Pada setiap stasiun terdapat satu papan besar yang berisi panduan rute dan cara pembelian tiket. "Petunjuknya ditulis dalam huruf kanji Jepang dan bahasa Inggris," lanjut Kamimura. Pelancong juga tidak perlu khawatir soal sinyal ponsel. Sepanjang rel dan stasiun sudah dilengkapi dengan koneksi wi-fi. Itu sebabnya Tokyo Metro belum lama ini meluncurkan mobile apps yang bisa diunduh secara gratis melalui platform iOS dan Android.

Pelancong tak perlu lagi kesulitan membuka apps. Di dalam aplikasi bisa ditemukan seputar fasilitas yang disediakan Tokyo Metro. Bahkan aplikasi ini bisa diakses secara offline untuk membuka beberapa fitur. Apabila tersesat di stasiun juga tak perlu khawatir. Beberapa servis manajer akan memandu dalam bahasa inggris, terutama di stasiun besar dan penting.

Menawarkan lingkungan nyaman dan aman merupakan prioritas bagi Tokyo Metro. Itu sebabnya kereta tersebut selalu memberikam inovasi dari segi fasilitas. Dalam hal inovasi, Tokyo Metro selalu melakukan penelitian. Di antaranya, gerbong yang dibuat untuk meminimalisir getaran. Bahkan saat ini Tokyo Metro sedang mencoba menekan jeda waktu kedatangan kereta satu dan lainnya untuk menghindari kepadatan penumpang.

Padahal, saat ini waktu tunggu antara satu kereta depan dan di belakangnya tidak sampai dua menit. Namun Tokyo Metro merasa waktu tersebut masih terlalu lama bagi penumpang. Terhitung hingga Maret 2016, Tokyo Metro memiliki total lebih dari 2 ribu gerbong. Ribuan gerbong tersebut selalu dipadati lebih dari 7 juta penumpang setiap hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement