Selasa 13 Sep 2016 08:41 WIB

Girlband Jepang Silent Siren Paling Suka Naik Metro Tokyo

Rep: Nora Azizah/ Red: Indira Rezkisari
Girlband Jepang Silent Siren
Foto: Republika/Nora Azizah
Girlband Jepang Silent Siren

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Girlband asal Jepang Sirent Siren ternyata suka berpelesir dengan menggunakan kereta. Salah satunya jaringan kereta bawah tanah Tokyo Metro yang memiliki 13 rute di pusat kota Tokyo. Girlband beraliran Rock J-Pop ini hobi mengelilingi Jepang dengan menggunakan kereta. Bahkan mereka juga senang menggunakan kereta ketika ada panggilan bekerja.

Ini bukan pertama kalinya Silent Siren bertandang ke Indonesia. Tahun ini menjadi kesempatan ketiga bagi girlband tersebut mengadakan tur dunia dan mampir ke Indonesia. Pada Jumat pekan lalu, Sirent Siren tampil di kawasan Jakarta Pusat untuk menyapa penggemarnya. Girlband ini membawa hits andalan mereka serta beberapa lagi baru. Selain musik, Silent Siren juga terkenal sebagai girlband dengan kostum panggung unik. Pada kesempatan kali ini Silent Siren menyiapkan kostum masinis.

Keempat personil, yakni Sumire Yoshida (vocal-gitar), Hinako Umemura (drum), Aina Yamauchi (gitar bass), dan Yukako Kurosaka (keyboard) selalu mengandalkan kereta bawah tanah untuk mencapai tempat-tempat pusat budaya dan hiburan di Jepang. "Tempat yang paling wajib dikunjungi wisatawan di Jepang adalah Shibuya," ujar Umemura dalam konferensi pers Tokyo Metro di Jakarta, pekan lalu. Di Shibuya terdapat patung anjing Hachiko yang menjadi ikon daerah tersebut.

Umemura kebetulan pernah berdomisili di Jakarta ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Umemura menjadi personil Silent Siren yang paling aktif menjawab saat konferenai pers berlangsung. Shibuya serupa dengan Jakarta, yakni sangat ramai orang-orang berjalan kaki. Namun uniknya, mereka tidak pernah saling bertabrakan. Meski demikian pelancong wajib berhati-hati saat berjalan.

Untuk mencapai Shibuya, pelancong bisa menggunakan Tokyo Metro dengan rute Ginza Lines. Kemudian turun di stasiun meiji-jingumae. Di stasiun tersebut memang terdapat banyak pintu keluar. Itu sebabnya wisatawan harus mengingat ciri pintu keluar sebelum meninggalkan stasiun. Namun fasilitas mobile apps Tokyo Metro bisa bermanfaat besar bagi wisatawan untuk mengetahui rute dan geogtafis stasiun. Masih di dekat stasiun, jangan lupa berkunjung ke pusat budaya Kawaii Jepang.

Sementara wisata kuliner bisa didapatkan di daerah Asakusa. "Di Asakusa ada restoran sushi legendaris," lanjut Umemura. Restoran tersebut sudah berdiri sejak 1866 silam. Master pembuat sushi sudah menginjak generasi ke lima sejak zaman Edo. Selain sushi, Asakusa juga merupakan kawasan yang direkomendasikan untuk mencicipi kuliner otentik Tokyo. Bahkan bila wisatawan Asia rindu masakan negara asalnya, ada banyak restoran yang menawarkan khazanah kuliner berbagai negara. Untuk Indonesia, cobalah nasi goreng atau sate khas Asakusa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement