REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Jamu sebagai minuman kesehatan herbal tradisional terus mengikuti perekembangan zaman. Selama ini jamu jamak disajikan dengan cara diseduh atau dalam bentuk kapsul.
Guna menjawab tuntutan gaya hidup masyarakat modern, jamu kini bisa dinikmati dengan cara yang lebih praktis dan mudah. Yakni dalam bentuk kemasan botol siap minum tanpa harus menyeduh.
Industri Jamu dan Farmasi PT Sido Muncul Tbk yang mempelopori jamu yang menyesuaikan gaya hidup ini. Perusahaan tersebut meluncurkan produk anyar, jamu dalam kemasan botol praktis, di Kota Semarang, Jumat (9/9). “Ada lima varian jamu, masing- masing kunyit asam, beras kencur, daun sirsak, kulit manggis dan tolak linu,” ungkap Presiden Direktur PT Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat, di Semarang, Jumat (9/9).
Menurutnya, produk ini bukan untuk ‘mematikan’ para penjual jamu gendong atau jamu seduh yang sudah ada selama ini. Namun lebih menekankan gaya hidup masyarakat modern yang cenderung mengedepankan hal praktis.
Selain itu, produk ini bakal di jual kepada masyarakat dengan harga premium dan tidak menyaingi harga jamu gendong. Sehingga para penjual jamu gendong atau jamu seduh tak akan kehilangan pangsa pasar.
Seperti halnya dengan menikmati teh, dulu harus diseduh terlebih dahulu untuk disajikan. Dalam perkembangannya di tengah-tengah masyarakat muncul produk teh botol atau teh yang cara penyajiannya lebih praktis.
Demikian pula dengan jamu, jika ditarik ke belakang minuman kesehatan herbal tradisional awalnya disajikan dengan cara diseduh mulai tahun 1918. Memasuki era tahun 70 an, inovasi jamu dalam bentuk kapsul mulai dilakukan.
Sementara pada 1990, jamu mulai diproduksi dalam bentuk cair agar bisa diterima oleh masyarakat. Kini saatnya jamu disajikan dalam cara yang lebih praktis, yakni dalam kemasan botol agar bisa diterima oleh masyarakat.
Sama seperti jamu gendong, pihaknya juga punya misi untuk mendekatkan jamu kepada generasi penerus. “Tujuannya, tak lain untuk melestarikan agar jamu yang merupakan warisan tradisional ini bisa diterima oleh masyarakat dari berbagai kalangan generasi,” kata Irwan.
Seiring dengan kian diterimanya produk obat-obatan herbal, dia mengatakan sekarang jamu sudah menjadi gaya hidup. Di hotel-hotel berbintang dan restoran jamu mulai banyak disajikan sebagai minuman pembuka.
Untuk produk yang diluncurkan ini, Irwan mengatakan telah dirintis sejak 2014 lalu. Setelah hampir tiga tahun baru produk ini siap diluncurkan kepada masyarakat. Ini murni merupakan ide dari ibu Yahya yang tak lain merupakan ibu kandungnya.
Irwan juga mengungkapkan, alasan lain diluncurkannya produk ini karena industri jamu dan farmasi ini telah go public. “Agar perusahaan terus bisa tumbuh, harus melakukan berbagai inovasi produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar,” tegasnya.