Selasa 06 Sep 2016 09:54 WIB

Yang Boleh dan tidak Boleh Dilakukan Saat Main Bersama Anak

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Anak bermain
Foto: flickr
Anak bermain

REPUBLIKA.CO.ID, Untuk mengalihkan anak dari gawainya, orang tua bisa mengajak anak bermain bersama. Namun dalam melakukan permainan bersama, ada hal yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan orang tua.

Psikolog anak dari Rumah Sakit Jakarta Eye Center (JEC) @Kedoya, Ine Indriani, mengatakan dalam bermain bersama anak, orang tua sebaiknya hadir saat bersama anak. Orang tua hadir itu ikut bermain bersama anak, bukan menemani main.

Selain itu, berikan pujian spesifik pada perilaku positif anak. Misalnya,”Bagus ya kamu bisa menaruh cokelat di atas.” Berikan alasannya,” Pintar sekali sudah berbagi sama mama.”

Ine mengatakan orang tua juga bisa merefleksikan ucapan anak. “Ih kamu mau taruh ceri di sini ya.” Orang tua juga bisa melakukan imitasi anak dan ikut bermain. Deskripsi perilaku anak. Misalnya lagi mendekorasi cokelat, anak menaruh satu, dua atau tiga cokelat. “Kamu taruh cokelat di sini, di sini.” Ini akan membuat anak percaya diri dengan karya hasilnya, dan berfikir Mamanya setuju.

Orang tua juga sebaiknya melakukan kontak mata dengan anak, menggosok punggung, memberikan suara hangat, mengusap rambut, bertepuk tangan, tertawa bersama, berikan anak senyuman dan merangkul anak. Orang tua juga bisa mengungkapkan rasa senang. “Mama senang main dengan kakak.”

Dalam bermain bersama anak, juga Anda jangan melakukan hal-hal ini. Misalnya jangan banyak memerintah. Menciptakan peluang konflik dan sikap negatif. Juga mengalihkan perhatian dari momen positif saat bermain.

Ini akan membuat anak sulit diatur. “Misalnya itu salah, itu jelek banget. Gini ya caranya gunung harus dua, matahari satu.”

Yang kedua, jangan banyak bertanya. Karena anak merasa tidak didengar, tidak disetujui.

Misalnya kenapa cokelat, warnanya harus begini. “Ini akan akan menimbulkan rasa bersalah jika terdapat jawaban yang tidak tepat. Dapat meningkatkan frustasi anak,” tambahnya.

Yang ketiga, hindari mengkritik. Fokus perhatian pada perilaku negatif bukan positif sehingga anak bisa tersudut dan memicu perilaku negatif. Karena itu sebaiknya orang tua tidak memberikan arahan apapun. Dan yang penting juga adalah minimalisir kata jangan, tidak, setop, cukup atau bukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement