Selasa 06 Sep 2016 09:39 WIB

Siapa Teman Terbaik Anak? Ini Jawaban Psikolog

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Dua anak sedang bermain
Foto: flickr
Dua anak sedang bermain

REPUBLIKA.CO.ID, Psikolog anak dari Rumah Sakit Jakarta Eye Center (JEC) @Kedoya, Ine Indriani, mengatakan orang tua adalah teman bermain terbaik bagi setiap anak. Bayangkan ketika masih kecil di bawah lima tahun, yang kita rindukan adalah orang tua yang pulang kerja atau pergi. Setelah itu anak ingin bermain dengan  orang tua.

Bermain bersama antara orang tua dan anak banyak manfaatnya. Diantaranya meningkatkan kelekatan orang tua dan anak, sehingga emosi anak jadi baik. Selain itu bermain bersama anak bisa meminimalisir stres pada anak. Misalnya stres karena pelajaran di sekolah atau hal lainnya.

Ine menambahkan bermain bersama anak dan orang tua juga bisa meningkatkan rasa percaya diri anak sehingga menumbuhkan rasa percaya diri terhadap lingkungan luar dan juga meningkatkan rasa percaya diri sendiri. Selain itu, juga bisa meminimalisir kecenderungan emosi pada anak misalnya sulit diatur, agresif, pemurung dan lainnya.

“Banyak main dengan anak bukan kuantitasnya tapi kualitasnya, cukup 5, 10 menit atau 15 menit yang penting kualitasnya. Bukan anak main gadget, mamanya jualan online. Itu namanya menemani main, bukan ikut main,” ujarnya dalam Seminar Kiat Mengatasi Ketergantungan Anak pada Kacamata dan Gadget, di Jakarta, belum lama ini.

Ine menyarankan untuk menyediakan mainan konkrit dan nyata di rumah sehingga daya imajinatif dan konkrit meningkat. Sehingga sensorik dan motorik bisa berkembang, motorik kasar dan halus berkembang.

Selain itu, pilihlah permainan dan mainan yang seusai dengan anak. Aplikasi di gawai dicek, meskipun kartun belum tentu cocok. Ada banyak kartun justru tidak seusia anak. Orang tua juga bisa gunakan benda sekitar untuk dijadikan mainan atau dengan dekorasi kue.

Tak hanya itu, orang tua juga harus memilih mainan yang aman. Jangan mentang-mentang murah, orang tua tidak perhatikan bahannya tajam atau tidak. “Bermain bisa macam-macam. Dari baca buku, gunakan boks bekas, masak atau apapun,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement