REPUBLIKA.CO.ID, SIMALUNGUN – Musisi nasional Yovie Widianto menilai Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara memiliki potensi wisata yang luar biasa. Pemandu program budaya IDEnesia di salah satu televisi swasta nasional itu juga mengajak wisatawan datang ke Simalungun, yang saat ini dipimpin Jopinus Ramli (JR) Saragih.
“Saya yakin dan percaya, ini adalah potensi pariwisata yang bisa menjadi unggulan di Indonesia. Dan di sini juga, ada Danau Toba yang oleh Pak Jokowi sudah ditetapkan sebagai 10 destinasi wisata prioritas yang akan dikembangkan ke dapan,” kata Yovie saat mengunjungi Rumah Bolon Pematang Purba, istana Raja Simalungun pertama, di Kecamatan Purba Simalungun, Rabu (31/8).
Menurut dia, kelebihan Simalungun selain punya Danau Toba, adalah peninggalan sejarah dan budayanya yang menarik. Rumah Bolon, misalnya, menjadi aset sangat berharga karena merupakan istana Raja Simalungun pertama yang masih bertahan sampai saat ini.
“Ini adalah hal yang luar biasa, sebuah istana yang masih bertahan. Suatu kearifan lokal yang harus kita jaga. Ini suatu kebanggaan. Semua perlu datang ke sini, baik warga Indonesia maupun wisatawan luar negeri. Ditambah di sini, ada keramah tamahan yang luar biasa, adat istiadat yang sangat menarik, kesenian tradisionalnya juga sangat bagus. Apalagi ini dekat dengan Toba,” papar Yovie.
Bupati JR Saragih mengatakan, pihaknya menyadari bahwa budaya adalah nilai lebih yang dimiliki Simalungun dalam pengembangan dunia pariwisata. Ke depan, kata dia, pihaknya memadukan kekayaan budaya itu dengan eksotisme alam untuk meningkatkan jumlah wisatawan.
“Kami terus berkomitmen untuk mengambangkan pariwisata budaya, termasuk Danau Toba yang telah dimasukkan pada 10 Destinasi prioritas. Kita berharap terus ada kenaikan angka wisatawan ke Simalungun. Tahun ini kita target kenaikan di angka 40 persen. Dan empat tahun ke depan, pariwisata akan jadi pemasukan utama pada APBD,” kata JR dalam keterangannya, Kamis (1/8).
Saat ini, kata JR, pihaknya sedang berupaya memperbaiki infrastruktur jalan yang sudah ada dan membuka akses-akses jalan baru. Sebab, akses adalah penunjang utama dalam maju tidaknya pariwisata.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
