Rabu 31 Aug 2016 15:05 WIB

ASITA: Cuaca tak Pengaruhi Pariwisata Indonesia

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Winda Destiana Putri
Seorang wisatawan tengah menikmati keindahan kehidupan bawah laut. Indonesia memang dikenal memiliki potensi wisata bahari yang tinggi (ilustrasi)
Foto: Antara
Seorang wisatawan tengah menikmati keindahan kehidupan bawah laut. Indonesia memang dikenal memiliki potensi wisata bahari yang tinggi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musim hujan dan cuaca tak menentu mulai melanda sejumlah wilayah Indonesia. Namun, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) menyebutkan perubahan cuaca tersebut bukan merupakan faktor utama yang bisa mendampak pariwisata Indonesia.

"Cuaca tidak memengaruhi jumlah kunjungan wisatawan. Kalaupun berpengaruh, ada tetapi tidak signifikan," ujar Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) ASITA Asnawi Bahar, Rabu (31/8).

Asnawi menjelaskan, pariwisata hanya terdampak apabila cuaca buruk sampai menyebabkan kendala transportasi seperti penutupan bandara. Pria kelahiran Asahan, 3 April 1961 itu juga menyebutkan kasus ekstrem lain seperti gunung meletus.

Asnawi memerinci sejumlah faktor dominan yang bisa menyebabkan penurunan atau peningkatan pariwisata. Hal itu lebih terkait pada pelayanan dan keamanan di destinasi objek wisata alih-alih cuaca.

Ia menyampaikan, tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia semakin meningkat selama beberapa tahun terakhir. Selama tahun 2016, Indonesia menargetkan kunjungan 12 juta wisatawan mancanegara dan 260 juta wisatawan nusantara.

Dengan kata lain, kunjungan setiap bulan harus mencapai angka satu juta orang. Padahal, rata-rata kunjungan hingga Agustus 2016 hanya antara 800 ribu hingga 900 ribu orang.

"Ada dua bulan yang capai angka satu juta, tapi tetap harus genjot dari September sampai Desember supaya capai angka 12 juta," ujar peraih gelar Magister Sains Manajemen dari Universitas Bung Hatta (UBH) itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement