REPUBLIKA.CO.ID, Taman Nasional Morne Trois Pitons di Dominika adalah area aktivitas vulkanik. Di dalam taman nasional seluas 7.000 hektare itu terdapat lima gunung berapi, puluhan mata air panas, lubang-lubang gas sulfur, dan danau mendidih yang terkenal.
Dikutip dari Amusing Planet, danau mendidih Dominika adalah fumarol atau lubang dari kerak bumi yang biasa ada di sekitar gunung berapi. Lubang itu kini terisi air berwarna biru keabu-abuan dengan temperatur sekitar 90 derajat celsius. Air itu dipanaskan oleh uap dan gas yang keluar dari aliran lava di bawahnya. Permukaan danau itu biasanya ditutupi awan tipis.
Danau itu membentang dengan diameter sepanjang 76 meter. Angka itu membuatnya menjadi danau air panas terbesar kedua setelah Danau Frying Pan di Lembah Waimangu, Selandia Baru.
Danau itu pertama kali ditemukan pada 1875 oleh dua orang Inggris yang bekerja di Dominika. Berselang setahun kemudian, ahli tanaman dikirim untuk meneliti fenomena alam tersebut. Mereka mengukur temperatur air dan mereka pun mengestimasi danau tersebut memiliki kedalaman mencapai 60 meter.
Air danau berasal dari hujan dan dua aliran sungai kecil. Air itu lantas bertemu dengan lava dan memanas hingga titik didih. Ketinggian air di danau berfluktuasi dari waktu ke waktu. Pada 2004 hingga 2005, danau itu mengalami pendangkalan hingga 10 meter. Namun, ketinggian air bisa kembali seperti semula.