REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada hal yang sedikit unik dalam pemakaman istri Tukul Arwarna, Susiana. Terlihat segerombolan pengemudi motor berjaket hitam dengan aksen hijau memadati pekuburan unit AA II TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan.
"Ini tadinya mau buat iring-iringan yang lebih ramai, hanya saja jadwal pemakaman ternyata lebih cepat," ujar Robert salah satu pengemudi Grabbike dari Kembang Bangka yang hadir di TPU Jeruk Purut, Rabu (24/8).
Gerombolan tersebut merupakan pengemudi Grabbike. Awalnya iring-iringan akan dimeriahkan oleh pengemudi Grabbike sekitar Jabotabek. Hanya saja prosesi pemakaman jenazah dipercepat satu jam lebih awal membuat pengemudi yang terkumpul baru 100-an orang.
Berkumpulnya pengemudi Grabbike dilakukan sebagai bentuk solidaritas dan penghormatan terakhir untuk Susi. Sebelumnya Tukul pernah menghadiri prosesi pemakaman salah satu pengemudi Grabbike yang istrinya meninggal. Aksi para pengemudi Grabbike tersebut menjadi bentuk simpati tersendiri untuk menghantar Susiana istri Tukul ke tempat peristirahatan terakhirnya.
"Dia juga orang yang peduli, enggak sombong. Sosialnya baik banget. Sering juga kumpul sama kita meski jadi artis," kata pria yang juga tetangga Tukul itu.
Sosok Tukul yang rendah hati membuat pengemudi Grabbike merasa memiliki hutang budi. Dengan berkumpul bersama di pemakaman menjadi salah satu bentuk balasan yang dilakukan.