Senin 22 Aug 2016 09:01 WIB

Pakar Teh Bagi Cara Racik Teh yang Benar

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Indira Rezkisari
Kepala Bagian Promosi Dewan Teh Indonesia, Ratna Somantri.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Kepala Bagian Promosi Dewan Teh Indonesia, Ratna Somantri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pagi dan sore hari selalu menjadi waktu yang tepat untuk menikmati teh bersama keluarga atau kerabat dekat. Namun ternyata selama ini banyak masyarakat Indonesia yang belum sepenuhnya paham cara meracik teh yang benar.

"Ada yang membuat teh dengan membiarkan seharian. Rasanya jadi nggak karuan, supaya enak dikasih gula. Padahal beberapa teh lebih enak disajikan tanpa gula," ujar Kepala Bagian Promosi Dewan Teh Indonesia, Ratna Somantri, saat ditemui dalam acara Metro Afternoon Tea at Three di Metro Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Teh hijau dan teh hitam menjadi varian teh yang paling digemari masyarakat Indonesia. Menurutnya, kedua teh tersebut memiliki cara meracik yang berbeda.

Teh hijau harus diseduh dengan air bersuhu 70 sampai 80 derajat selsius. Sebaiknya air seduhan tidak melebihi panas yang telah ditentukan agar manfaat teh hijau tidak berkurang akibat teroksidasi.

"Teko dan gelas juga jadi faktor penting, jangan pakai teko tanah liat karena bisa menyerap. Kalau dipake untuk teh lain baunya akan menempel," jelasnya.

(baca: Teh Hingga Kiwi Jadi Rasa Keripik Kentang Terunik)

Diamkan seduhan teh hijau selama 1,5 menit, lalu teh diangkat atau disaring. Untuk segelas air berukuran 250 cc, teh yang digunakan idealnya sebanyak 2,5 gram. Sehingga jika ingin membuat seduhan teh di teko besar berukuran 1 liter, teh yang digunakan sebanyak 10 gram.

"Kalau didiamkan terlalu lama, lebih dari 1,5 menit nanti rasanya akan pahit," kata Ratna.

Sementara itu, teh hitam baik diseduh dengan air bersuhu 95 derajat selsius, lebih panas dari air untuk seduhan teh hijau. Diamkan air seduhan selama tiga sampai empat menit, sampai air berubah warna menjadi lebih pekat.

"Kalau terlalu lama harus ditambahkan gula atau susu untuk menghilangkan rasa pahit," ujar dia.

Cara penyajian teh, tambah Ratna, harus dilakukan dengan benar agar segala kebaikan daun teh bisa didapatkan oleh tubuh. Teh yang telah digunakan sebaiknya tidak digunakan ulang karena kandungan antioksidan di dalamnya telah hilang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement