Ahad 21 Aug 2016 16:29 WIB

Pedagang Online Perlu Waspadai 5 Modus Penipuan Pembeli

Belanja online
Foto:
Belanja online

D.    Bayar 50 persen, sisanya sewaktu barang sudah dikirim

Kasus penipuan pembeli daring ini biasanya menimpa penjual yang baru awal-awal berdagang lewat daring. Sebab mereka belum berpengalaman. Modus yang sering digunakan, pembeli hanya mau bertransaksi dengan mekanisme bayar 50 persen, kemudian 50 persen lagi saat barang udah dikirim. Penjual jadi rugi karena hanya menerima sebagian uang dari harga barang. Prinsip yang harus dipegang penjual adalah membayar dahulu baru setelahnya barang dikirim.

E.    Menawar saat COD

Pembeli jenis yang satu ini sangat membuat penjual dongkol dan kesal. Bagaimana tidak? Pembeli tipe ini biasanya merupakan pembeli yang cerewet. Pasalnya, harga yang sudah disepakati penjual dan pembeli saat melakukan negosiasi daring tiba-tiba ditawar pas COD. Contoh sederhananya saja, pembeli membeli sepatu dengan harga yang telah disepakati sebesar Rp 100 ribu, tetapi ketika COD pembeli mengaku hanya membawa uang kas sebesar 80 ribu rupiah dan tidak membawa kartu ATM.

Lalu cara selanjutnya yang ia lakukan adalah dengan menawar harga barang itu sesuai dengan jumlah uang yang diakui dibawanya. COD biasanya dilakukan di tempat yang agak jauh dari domisili penjual. Alasannya agar penjual berpikir, sudah terlanjur jauh lebih baik diberikan meskipun harganya tidak masuk akal.

Seharusnya modus penipuan seperti ini bisa dihindari dengan menentukan tempat COD sendiri. Apabila pembeli merengek minta COD di tempat yang agak jauh, tak usah dilayani. Dan yang perlu ditekankan saat melakukan negosiasi daring bahwa harga yang sudah disepakati dan tidak boleh ditawar lagi pada saat COD.

Hati-Hati Sebagai Penjual

Pemaparan di atas merupakan lima modus penipuan yang sering dilakukan pembeli online yang wajib diwaspadai penjual. Banyak status yang digunakan pembeli, seperti distributor, dropshipper atau reseller, atau penjual daring telah ditargetkan oleh pembeli yang berniat melakukan penipuan seperti ini. Oleh sebab itu diperlukan kesiapan dalam menghadapi kemungkinan terburuk. Sebuah pepatah mengatakan lebih baik mencegah daripada mengobati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement