Sabtu 20 Aug 2016 10:31 WIB

Pasar Terapung Banjarmasin Dinilai Terbaik Dibanding Bangkok

Sejumlah pedagang dan pembeli menggunakan sampan (Jukung) melakukan transaksi jual beli di Pasar Terapung Lok Baintan, Banjar, Kalimantan Selatan, Jumat (12/10). Beraneka hasil bumi seperti buah dan sayuran serta kebutuhan pokok lainnya di perjualbelikan d
Foto: ANTARA/Dhoni Setiawan
Sejumlah pedagang dan pembeli menggunakan sampan (Jukung) melakukan transaksi jual beli di Pasar Terapung Lok Baintan, Banjar, Kalimantan Selatan, Jumat (12/10). Beraneka hasil bumi seperti buah dan sayuran serta kebutuhan pokok lainnya di perjualbelikan d

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Pasar terapung Sungai Martapura, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, tetap yang terbaik bila dibandingkan dengan pasar terapung Ayothaya Bangkok, Thailand.

Penilaian tersebut disampaikan melalui pesan Facebook oleh Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Banjarmasin Mokhamad Khuzaimi yang kini berada di Bangkok. Menurut pejabat Pemkot Banjarmasin yang berlibur bersama keluarga ke negara gajah putih tersebut, Pasar Terapung Banjarmasin ternyata lebih hebat dibandingkan Pasar Terapung Ayothaya Bangkok.

"Kalau ke Pasar Terapung Bangkok kita dikenakan bayar sebesar 200 baht atau sekitar Rp 80 ribu, sementara di pasar terapung kita bebas alias gratis," katanya, Sabtu (20/8).

Pasar terapung di Ayothaya Bangkok pedagangnya berjualan di pinggiran sungai yang bukan sungai mengalir tapi terlihat seperti danau. Pedagang di pinggir danau tersebut hampir 300 orang. Mereka menjual berbagai makanan tradisional dan modern termasuk suvenir.

Sementara pasar terapung di Siring Tendean Banjarmasin, pedagang berjualan di atas sampan di sungai alami yang mengalir. Lokasinya persis di jantung kota.

Di pasar terapung Banjarmasin terdapat sekitar 60 buah klotok yang hilir mudik di sungai. Mokhamad mengatakan di Bangkok juga ada tiga kapal hilir mudik dengan bentuk kapal lebih artistik.

Kelebihan lain di Banjarmasin yang berjualan didominasi ibu-ibu berpakaian sehari-hari menggunakan tanggui (topi lebar terbuat daun nipah) tanpa rekayasa. Sementara yang dijual benar-benar hasil alam, seperti buah-buahan, sayuran, ikan, dan panganan tradisional.

"Harga yang ditawarkan pun jelas lebih murah di tempat kita," kata Khuzaimi yang dikenal pula sebagai seorang yang getol mempromosikan wisata Banjarmasin ini.

Kelebihan di pasar terapung Ayothaya Bangkok adalah adanya berbagai atraksi seperti atraksi kambing makan rumput dan atraksi gajah. Di Banjarmasin hanya ada atraksi musik tradisional, yakni musik panting.

Menurutnya, jika pasar terapung di Banjarmasin lebih dibenahi dan dikelola secara profesional lagi maka sangat mungkin bisa lebih jauh baik lagi dari pasar terapung Bangkok.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement