REPUBLIKA.CO.ID, Pihak berwenang di Barcelona mengambil langkah lebih lanjut dan mengambil tindakan keras pada penyewaan rumah secara ilegal kepada turis melalui situs sewa rumah bersama seperti Airbnb. Pemesan ratusan rumah dihapuskan dari daftar dan Airbnb dikenai denda.
Barcelona bukan satu-satunya kota di Eropa yang mengambil tindakan keras pada Airbnb. Airbnb memang sudah cepat berkembang di seluruh dunia dan sering mendatangkan konflik dengan aturan lokal. Tahun ini, Paris melakukan penggeberekan terhadap apartemen ilegal dan Berlin mengenakan larangan bagi pemilik rumah yang menyewakan seluruh propertinya.
Pihak Balai Kota Barcelona mengatakan akan menjatuhkan denda bagi Airbnb dan perusahaan penyewaan daring lainnya, Homeaway, masing-masing 60 ribu euro (atau sekitar Rp 865 juta). “Jika perusahaan melanjutkan penolakan aturan, denda akan naik menjadi 600 ribu euro atau sekitar Rp 8 miliar,”
ujar seorang sumber dari balai kota seperti dikutip dari laman The Malay Mail Online.
Sementara Airbnb mengatakan dalam sebuah pernyataan mereka akan naik banding terkait isu denda.
Wali Kota sayap kiri Barcelona Ada Colau sudah membekukan kebolehan bagi lisensi baru untuk rumah dan hotel bagi turis. Ia juga akan meluncurkan rencana yang menyetop dibolehkannya warga menyewakan rumah mereka tanpa izin lewat situs penyewaan rumah seperti Airbnb atau Homeaway.
Minggu lalu ia memerintahkan 256 apartemen dicopot dari situs dan akan menyelidiki lebih dari 400 pelanggar.
Colau menyalahkan popularitas Airbnb yang telah menciptakan ketegangan antara warga setempat akan berubahnya kawasan tempat tinggal menjadi area turis. Angka pengguna Airbnb di Barcelona naik tiga kali lipat hingga 900 ribu selama tiga tahun terakhir sejak 2015.
Nantinya Barcelona akan menciptakan situs multi-lingual yang membolehkan warga mengidentifikasi dan mengumumkan akomodasi turis tanpa izin. Termasuk layanan bebas pulsa yang membolehkan warga melaporkan tetangganya yang melakukan pelanggaran di bidang menyewakan akomodasi ke turis.
Bulan lalu saja, 375 laporan diadukan terkait masalah penyewaan akomodasi untum turis.
Ikuti Whatsapp Channel Republika